Ini Penjelasan Kepala SMA Negeri 1 Sungai Penuh
Terkait Soal Dana BOS, Uang Komite, LKS dan Sumbangan Perpisahan
Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Marwazi Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi membantah tudingan terhadap berkembangnya informasi penyimpangan pengelolaan dana BOS.
Bukan hanya itu, Marwazy juga menepis anggapan soal dana Komite Sekolah dan pembelian SKS yang tidak sesuai aturan mekanisme yang ada.
Soal dana Komite Sekolah kata Marwazy, mengumpulkan dana Komite sesuai dengan hasil Musyawarah orang tua.
Dari 1200 orang siswa, ada 320 orang siswa yang tidak membayar lantaran tidak mampu.
“Tidak semua yang bayar dana Komite Sekolah, banyak juga yang tidak bayar karena tidak mampu, pengakuan tidak mampu siswa kita cek langsung kebenarannya ke rumah siswa, jika memang hasil pemantauan kita siswa tidak mampu, tidak diharuskan membayar” ungkapnya.
Soal LKS, yang tidak mampu juga tidak bayar kata Marwazy, dan semua sudah sesuai dengan aturan.
Kemudian terkait soal dana BOS, pihak sekolah melaksanakan sesuai juknis, semua program dalam penggunaan dana BOS disusulkan oleh siswa dan pembina.
“Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dibahas dulu oleh siswa dan pembina, dimasukkan dalam RKAS, penggunaannya sesuai dengan usulan” ungkapnya.
Namun untuk biaya perpisahan hingga saat ini belum ada diminta lantaran belum ada laporan.
Biasanya kata Marwazy, biaya perpisahan juga dibahas oleh siswa kelas 12, dan juga perwakilan dari kelas 10 dan 11.
“Dirincikan kebutuhan oleh siswa, misalnya untuk organ, makan, minum, sementara besaran biaya tergantung kebutuhan sesuai hasil musyawarah dan dibagikan jumlah siswa’ ungkapnya.
Kebutuhan perpisahan seperti organ, makan, minum, Snack dan biaya lainnya.
“Biasanya diusulkan oleh siswa, dibahas kebutuhan oleh siswa lalu dari total kebutuhan dibagikan dengan jumlah siswa dari kelas 10, 11 dan 12, kelas 12 lebih banyak, sementara kelas 10 dan sebelas membantu sumbangan” ungkapnya. (Red)