Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Dumisake (Dua Miliar Satu Kecamatan) sebuah slogan Al Haris membius hati Masyarat Jambi belum bisa diwujudkan, malahan slogan Al Haris ini dinilai gagal sejak menjabat menjadi Gubernur Jambi hingga tahun 2023 ini.
Mulai tahun 2022 lalu sejumah pihak mulai mengkritiki Dumisake, Dumisake dinilai bukanlah sebuah Program untuk kepentingan Masyarakat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah di setiap Kecamatan. Tapi hanya sebuah slogan.
Pengamat kebijakan publik Noviardi Ferzi pernah menyampaikan bahwa program Dumisake gagasan Gubernur Jambi Al Haris memiliki tiga kegagalan seperti dikutip dari tribunjambi.
Tiga kegagalan tersebut adalah dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan dampaknya kepada masyarakat.
“Kenapa Dumisake ini bisa gagal, karena pak gubernur tidak punya prioritas. Contoh diawal pemerintahan beliau dia tidak fokus pada Dumisake tetapi justru menganggarkan program multiyears yang menelan 1.2 triliun anggaran,” kata Noviardi.
Hal itu dijelaskannya mengakibatkan ruang fisikal pada tahun selanjutnya menjadi berkurang. Lebih lanjut kata Noviardi, desain awal dumisake ini sudah bermasalah karena dumisake dinilainya hanya sebagai slogan bukan sebagai program.
“Ketika masa kampanye, dumisake ini seolah-olah menjadi penerus program samisakenya Pak HBA. Pada waktu samisake kan ada dana, ada program yang totalnya itu untuk satu kecamatan,” ujarnya.
Hingga di penghujung tahun 2023 Dumisake masih dipertanyakan, sebab tidak ada kejelasan apa saja rincian dua milair untuk satu kecamatan tersebut.
“kita sampai hari ini tidak dapat penjelasan dari Pemerintah Provinsi Jambi, tentang rincian satu kecamatan setiap tahun ada Program dua miliar” ungkap Ega Roy LSM Perisai Kobra.
Dumisake hanya sebuah slogan Jambi mantap oleh Gubernur untuk menyebutkan nama-nama program di setiap OPD.
Perlu dipertanyakan sasaran dumisake gagasan Al Haris, Program yang ada di setiap OPD seperti beasiswa, bantuan hibah terhadap ormas serta pesantren, bantuan bibit banyak diklaim oleh pemprov sebagai realisasi dari dumisake. Padahal tanpa dumisake pun, hal itu menjadi program yang setiap tahunnya berjalan.(red)