ADVKerinci

Kerinci Penerima Penghargaan Sebagai Inisiator Kabupaten Layak Anak 2018

Kerinci Penerima Penghargaan Sebagai Inisiator Kabupaten Layak Anak 2018Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Bupati Kerinci Dr. Adirozal menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak tahun 2018 dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana S Yambise, di Jambi 4 November 2018.

Kabupaten Kerinci dinilai layak mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak Tingkat Nasional dikarenakan program pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“alhamdulillah Kerinci mendapat penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sebagai Inisiator Kabupaten Layak Anak” ungkap Ir. Azhari, M.Si Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPP dan PA) Kabupaten Kerinci didampingi Sekretarisnya Drs. H. Herjos Neldi kepada Kerinci Time.

Kabupaten Kerinci menjadi Kota Layak Anak (KLA) menjadi Komitmen bersama yang dicanangkan Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-provinsi Jambi. Deklarasi sekaligus komitmen Indonesia dalam mendukung gerakan World Fit for Children, serta Keputusan Presiden nomer 36 tahun 1990. Jambi diharapkan menjadi kota yang memenuhi hak dan perlindungan khusus anak nantinya.

KLA sendiri merupakan sistem pembangunan yang berbasis pada pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Hingga saat ini terdapat 389 kabupaten/kota telah menginisiasi menuju KLA.

Kadis PPKBPP dan PA Kabupaten Kerinci mengungkapkan bahwa melindungi satu anak berarti melindungi satu bangsa. “Jika semua kabupaten/kota di Indonesia mempunyai komitmen menjadi KLA, maka Indonesia Layak Anak atau IDOLA akan terwujud pada 2030.

Untuk mengembangkan KLA harus mengacu pada 24 indikator pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak yang secara garis besar tercermin dalam 5 klaster hak anak, yakni Hak Sipil dan Kebebasan; Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif; Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan; Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya; dan Perlindungan Khusus.

Disisi lain untuk data KB di Kabupaten Kerinci hingga Oktober 2018 kata Azhari, dari Peserta KB aktif sebayak 20.812 Akseptor dan PUS 25.564 atau 81,41 persen, adalah dengan rincian IUD 2.463 Akseptor, MOW 106 Akseptor, MOP 5 Akseptor, IMPLANT 2.859 Akseptor, Kondom 505 Akseptor, Suntik 5.366 Akseptor, PIL 9.508 Akseptor.

Kemudian untuk peserta KB Baru 8.493 Akseptor dan PPM 12.831 atau 66,19 persen, dengan rincian IUD 942 atau 81,41 Akseptor, MOW 0, MOP 0, Implant 1.564 Akseptor, Kondom 552 Akseptor, Suntik 2.461 Akseptor dan PIL 2.974 Akseptor.

Azhari mengungkapkan bahwa 2018 Kerinci juga sudah melaksanakan pencanangan Kampung KB, yakni sebanyak 11 Desa, sasaranya adalah Desa Stunting, Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek (Stunting).

Diantaranya adalah desa Hiang Sakti, Desa Koto Sekilan Kecamatan Sitinjau Laut, Desa Sanggaran Angung, Desa Talang Kemulun, Desa Pendung Talang Genting Kecamatan Danau Kerinci, Desa Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau, Desa Sungai Dalam Kecamatan Kayu Aro, Desa Mukai Tengah Kecamatan Siulak Mukai, Desa Koto Tengah Kecamatan Air Hangat Barat, Desa Pendung Hilir Kecamtan Air Hangat, Desa Pungut Kecamatan Air Hangat Timur.

“tahun 2018 ini kita sudah lakukan pencanangan sebayak 11 desa, sementara tahun 2017 sudah dilaksanakan sebanyak 16 kecamatan” ungkapnya kepada Kerinci Time. (emi/adv)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button