Kontrak Berjalan 2.5 Bulan, Proyek Rp. 1.9 M Ini Baru Dikerjakan 15 Meter
Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Beginilah kinerja kontraktor di era “Perubahan”. Sekitar 2,5 bulan sudah kontrak kerja dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Ditanda – tangani, baru 15 meter pekerjaan galian yang selesai.
Uniknya lagi, dipapan nama proyek yang diapit oleh papan bertuliskan utamakan keselamatan kerja, ada coretan garis hitam. Disamping kiri coretan garis hitam itu bertuliskan konsultan pengawas.
Papan nama kuning putih itu, bertuliskan logo PU dan Pemkot. Dengan pekerjaan
pelaksanaan proyek trotoar jalan Muradi (Sungai Liuk – Koto Lolo) anggaran Rp. 1,9 Milyar dengan Sumber dana APBD. Dari papan nama, waktu pelaksanaan 150 hari dan tidak dicantumkan APBDnya.
Setelah ditelusuri di LPSE Kota Sungai Penuh, proyek yang dikerjakan oleh CV Dita Karya Mandiri itu ternyata sumber dananya berasal dari APBD tahun anggaran 2022 Kota Sungai Penuh. Dari jadwal, kontrak Ditanda-tangani tanggal 25 Juli 2022 lalu.
Lokasi proyek itu tepat berada di badan jalan Nasional dan beberap meter dari kediaman Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir.
“Pekerjaan itu sekitar seminggu lalu kita lihat mulai bekerja. Setelah itu, tidak ada lagi ada kegiatannya,” ujar Suryadi warga Pesisir Bukit.
Dia mengaku heran terhadap pelaksanaan proyek tersebut, sebab, dilihat dari papan nama ada yang Ditutup – tutupi, seperti tanggal kontrak dan adanya coretan garis hitam.
“Agak unik juga proyek ini. Masa iya, papan nama ada coretan garisnya. Nilai proyek jadilah Rp. 1,9 M,” ujarnya
“Kalau dilihat dari papan nama ini, kita menduga kontraktor baru yang mengerjakan ini. Ya, belum ada pengalaman sudah mengerjakan proyek Milyaran,” ujarnya.
Sementara itu, terkait adanya coretan papan nama di proyek tersebut ternyata menjadi perbincangan dari kalangan anti korupsi. Mereka mengaku baru sekali ini melihat adanya papan nama yang dicoret.
“Papan nama ini agak aneh bin ajaib juga, masa iya ada coretnya. Nilai proyek jadilah Milyaran. Nampak betul yang mengerjakan orang baru,”terang mereka saat Berbincang – bincang di pasar beringin.
Selain itu, mereka juga mempertanyakan pelaksanaan proyek tersebut yang lamban. Apalagi, baru 15 meter pekerjaan galian yang dilakukan.
“Tanda tangan kontrak 25 Juli, sekarang sudah pertengahan bulan Oktober 2022. Pekerjaan di bahu jalan Nasional. Proyek ini perlu pengawasan ketat, ” terangnya
“Jangan sampai proyek ini dikerjakan Asal – asalan seperti proyek trotoar yang sedang berjalan sekarang ini,” terang mereka. (Ega)