Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Deden Deni, saksi kasus suap ekspor benih lobster atau benur, yang menjerat eks Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, meninggal dunia. KPK menyebut penyidikan kasus tersebut tetap terus berjalan.
“Namun demikian, proses penyidikan perkara tersangka EP dan kawan-kawan tidak terganggu,” ujar Plt Jubir KPK, Ali Fikri, kepada wartawan, Senin (4/1/2020) kemaren.
Deden Deni merupakan Direktur PT PLI. Ali mengatakan masih banyak saksi lainnya untuk dimintai keterangan.
“Sejauh ini masih berjalan dan tentu masih banyak saksi dan alat bukti lain yang memperkuat pembuktian rangkaian perbuatan dugaan korupsi para tersangka,” lanjut Ali.
Diketahui, Deden meninggal dunia pada 31 Desember 2020 lalu. Belum diketahui detail terkait kematian Deden.
“Informasi yang kami terima, yang bersangkutan (Deden) meninggal (dunia),” kata Ali Fikri.
KPK sebelumnya melakukan pencekalan ke luar negeri terhadap Deden Deni. Hal itu dilakukan dalam rangka kepentingan pemeriksaan terkait kasus suap ekspor benih lobster.
Ali Fikri mengatakan KPK telah mengirimkan surat ke Ditjen Imigrasi Kemenkum HAM RI terkait pencekalan ini. Pelarangan ke luar negeri bagi Deden berlaku hingga 6 bulan ke depan.
“KPK telah mengirimkan surat ke Ditjen Imigrasi Kumham RI untuk melakukan pelarangan ke luar negeri selama 6 bulan ke depan terhitung sejak tanggal 4 Desember 2020 terhadap beberapa orang saksi dalam perkara dugaan korupsi di KKP atas nama EP (Edhy Prabowo) dkk,” kata Ali kepada wartawan, Jumat (18/12/2020) lalu.
Selain Deden Deni, KPK mencekal tiga orang lainnya, yaitu istri Edhy Prabowo yang bernama Iis Rosyita, Neti Herawati selaku swasta, dan Dipo Tjahjo P selaku swasta.
“Pencegahan ke luar negeri tersebut tentu dalam rangka kepentingan pemeriksaan agar pada saat diperlukan untuk diagendakan pemeriksaan para saksi tersebut tidak sedang berada di luar negeri,” ujar Ali.
Dalam perkara ini, KPK menjerat Edhy Prabowo sebagai tersangka dalam jabatannya, Menteri KKP. Belakangan, Edhy mengajukan pengunduran diri sebagai menteri. Selain itu, ada enam orang lain yang ditetapkan sebagai tersangka.
Berikut ini daftarnya:
Sebagai penerima:
1. Edhy Prabowo (EP), Menteri KKP (kini nonaktif);
2. Safri (SAF), Stafsus Menteri KKP;
3. Andreau Pribadi Misanta (APM), Stafsus Menteri KKP;
4. Siswadi (SWD), Pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK);
5. Ainul Faqih (AF), Staf istri Menteri KKP; dan
6. Amiril Mukminin (AM)
Sebagai pemberi:
7. Suharjito (SJT), Direktur PT DPP
(Irw)