Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Wakil Gubernur Jambi Drs.H.Abdullah Sani,M.Pd.I., mengajak masyarakat Provinsi Jambi untuk terus melestarikan adat budaya melayu Jambi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kekayaan adat budaya nusantara. Hal tersebut disampaikan Sani saat membuka Pameran Seni Rupa Tahun 2022, yang berlangsung di Taman Budaya Jambi, Minggu (04/09/2022) malam lalu.
Pameran Seni Rupa Tahun 2022 berupa rangkaian kegiatan seni rupa yang mengangkat tema “Telusur Tanah Berjejak”, merupakan kegiatan yang terdiri atas penyajian pameran seni rupa, pameran karya budaya isntalasi seni dan pentas seni etnis dalam rangka pendukungan dari rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi 2022. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 04 s/d 14 September 2022 dengan menampilkan berbagai karya seni.
“Pameran ini memiliki arti dan makna yang sangat strategis sekali dalam konteks upaya kita bersama melestarikan adat budaya Melayu Jambi, serta dalam rangka mendukung kegiatan Kenduri Swarnabhumi Tahun 2022 yang saat ini tengah berlangsung,” ujar Sani.
Sani menuturkan, Kenduri Swarnabhumi merupakan momentum membangkitkan kembali kesadaran masyarakat, sekaligus salah satu upaya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berserta seluruh pemangku kepentingan untuk mengembalikan kejayaan peradaban Sungai Batanghari.
“Kami mengajak masyarakat Jambi untuk mengembalikan kejayaan peradaban sebelumnya dengan bersama sama terus menjaga ekosistem dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari serta objek pemajuan kebudayaan di sepanjang aliran Sungai Batanghari yang kita banggakan,” tutur Sani.
“Sungai Batanghari merupakan nadi pertukaran budaya masyarakat pedalaman dengan dunia luar, karena Sungai Batanghari menjadi jalur utama perdagangan dan jalur utama aktivitas masyarakat Jambi pada masa lalu,” lanjut Sani.
Sani menerangkan, masyarakat telah memanfaatkan Sungai Batanghari untuk berbagai aktivitas, bahkan pemukiman di sepanjang aliran Sungai Batanghari telah menjadi salah satu ciri kebudayaan masyarakat yang memberikan pengaruh besar terhadap aktivitas masyarakat karena secara budaya masyarakat Jambi sangat erat hubungannya dengan sungai.
“Kedekatan kebudayaan masyarakat dengan alam dan lingkungan menjadi pengingat kita semua untuk menjaga keharmonisan hidup dengan alam sekitar. Kita harus melestarikan kearifan lokal daerah Jambi dan budaya serta tradisi yang sarat dengan penjagaan lingkungan sehingga kita dapat terus hidup selaras dan seimbang dengan alam,” terang Sani.
Lebih lanjut, Sani mengungkapkan, perhelatan Telusur Tanah Berjejak merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jambi dalam melaksanakan pembinaan terhadap generasi muda untuk mencintai adat dan kebudayaan lokal, khususnya melayu Jambi.
“Saya mengharapkan para seniman seniman muda kedepannya lebih mengembangkan seni budaya daerah Jambi dengan perkembangan era industri kreatif pada level society 5.0. Penciptaan karya seni inovatif jangan sampai meninggalkan akar kebudayaan daerah, sehingga eksistensi kebudayaan melayu Jambi akan tetap hidup dan berkembang ditengah tengah kehidupan masyarakat serta terus lestari di masa yang akan datang,” ungkap Sani.
“Saya berpesan kepada para seniman, khususnya para seniman muda untuk terus berkarya dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan menampilkan kualitas seni budaya Melayu Jambi yang terbaik sehingga adat budaya Melayu Jambi tidak hilang ditengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini,” tutup Sani.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Judi Wahjudin,S.S.,M.Hum., memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang telah menyelenggarakan Kenduri Swarnabhumi dalam upaya melestarikan adat dan kebudayaan, khususnya adat kebudayaan Melayu Jambi dan peradaban disepanjang aliran Sungai Batanghari.
“Kenduri Swarnabhumi ini merupakan titik tolak yang baik untuk kedepannya, melihat animo masyarakat yang sangat tinggi sekali, karena pada dasarnya roh kebudayaan itu adalah gotong royong dari masyarakat. Ini membuktikan adat kebudayaan di Provinsi Jambi masih mengakar kuat karena masyarakat sangat antusias dengan gotong royong bersama mengadakan Kenduri Swarnabhumi,” jelas Judi. (Adv)