HOT NEWSSungai Penuh

Pelaksana Proyek Ketahuan Tidak Gunakan Concrete Mixing Plant

Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Pelaksana kegiatan Proyek Jalan Sungai Penuh – Batsa Sumbar Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi ketahuan tidak menggunakan peralatan minimal utama dalam pekerjaannya yakni Concrete Mixing Plant.

Hal ini diketahui saat pantauan kerincitime.co.id di lokasi Proyek Jalan tersebut di KM 13 arah puncak Kota Sungai Penuh.

Pantauan dilokasi, pelaksana nekat mengaduk material semen, split dan air untuk beton jalan tidak memakai Concrete Mixing Plant, tapi memakai excavator untuk memasukkan material ke dalam truk molen.

Kondisi ini tentu akan benrdampak buruk bagi mutu dan kualitas pekerjaan. Sebab untuk membuat concrete atau beton yang penting dalam dunia konstruksi sebagai bahan pokok dalam pekerjaan struktur adalah Concrete Mixing Plant.

Baca juga:  Rizal Djalil Nyatakan Dukung Monadi - Murison

Metode kerja Mixing Plants Concrete yang dipadu dengan batching plant yang diawali mengisi material ke bin, menimbang agregat, menimbang air, menimbang semen, serta menimbang aditif, yang kemudian dituangkan ke dalam mixer untuk dengan kecepatan tertentu sehingga mencapai homogenitas beton.

Penimbangan seluruh material dilaksanakan dengan keakuratan yang sangat tinggi serta diatur secara digital dan waktu pengaduk (mixing time) ditentukan sesuai kapasitas beton dan kualitas yang akan dicapai.

Semua proses dapat disetel secara manual, semi otomatis, dan otomatis. Setiap cycle dengan kapasitas sesuai tipe mixer output batching plant dan beberapa cycle merupakan beton siap pakai (fresh concrete) yang kemudian ditampung dalam ready mix concrete truck untuk siap dikirim ke pemakai.

Baca juga:  Monadi-Murison Tak Terbendung

Sistem yang bekerja dalam proses tersebut terdapat instalasi tenaga seperti Tenaga listrik untuk menggerakkan seluruh motor listrik dan Instalasi pengendali, Tenaga pneumatik (air compressor) untuk menggerakkan buka tutup pintu-pintu agregat, Instalasi air kerja untuk pengisian mixer, Hydraulic system untuk pembuka untuk penutup pintu keluaran hasil produk (discharge gate).

Ega Roy, LSM Perisai Kobra menegaskan pihak pelaksana untuk bekerja sesuai dengan aturan, begitu juga pihak Konsultan Pengawas harus profesional, jelas-jelas rekan bekerja tidak sesuai aturan harus ditindak.

“kita minta pihak Balai Jalan Nasional untuk turun dan ambil sikap” ungkapnya. (red)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button