Penjualan LKS Jadi Momok, Uang Perpisahan Jadi Keluhan Siswa SMA 3 Sungai Penuh
Uang Komite Kemana?
Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Mekanisme dan Aturan Penjualan LKS menjadi persoalan besar di Sekolah-sekolah di Kota Sungai Penuh.
Seperti yang terjadi di SMA 3 Kota Sungai Penuh, dasar aturan penjualan LKS perlu dipertanyakan.
Informasi yang dihimpun untuk pembelian LKS, siswa harus mengeluarkan biaya sendiri.
Sekolah terkesan mengabaikan soal kemampuan ekonomi orang tua siswa.
Untuk LKS kelas X ditambah kartu perpustakaan setiap siswa harus membayar Rp. 190.000, untuk kelas XI dan kelas XII biaya Rp. 263.000/siswa.
Bukan hanya itu, saat ini juga sibuk dibicarakan soal uang perpisahan.
Kemampuan orang tua untuk membayar uang perpisahan menjadi persoalan serius, sebab banyak orang tua tidak mampu membayar.
Informasi yang dapatkan dari siswa uang perpisahan adalah sebesar Rp. 70.000 per siswa.
Dikabarnya saat ini siswa SMAN 3 sungai penuh banyak yang belum bayar, dikarenakan siswa mengaku banyak sekali pengeluaran di SMAN 3 ini.
Dan siswa banyak mengeluh karena keadaan ekonomi orang tua siswa, “banyak yang meminta anaknya untuk bersabar atau menunda dulu pembayaran uang perpisahan” ujar salah seorang siswa yang meminta namanya tidak disebutkan.
Ditanya Apakah ada rapat orang tua dengan komite tentang uang perpisahan ini, siswa mengaku tidak ada rapat.
Yang Narasumber tahu tidak ada rapat.
Kepala sekolah SMAN 3 Kota Sungai Penuh, Dr. Suhatman Jaya, S. Pd., M.pd dan wakil kepsek bagian kesiswaan, sudah berkali-kali dihubungi untuk konfirmasi oleh media kerinci time, namun belum ada jawaban dan terkesan menghindar. (Red)