Kerincitime.co.id, Berita Jambi -Pengamat kebijakan publik Noviardi Ferzi menilai program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) gagasan Gubernur Jambi Al Haris memiliki tiga kegagalan.
Dia menyebut tiga kegagalan itu mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan dampaknya kepada masyarakat.
“Kenapa Dumisake ini bisa gagal, karena pak gubernur tidak punya prioritas. Contoh diawal pemerintahan beliau dia tidak fokus pada Dumisake tetapi justru menganggarkan program multiyears yang menelan 1.2 triliun anggaran,” kata Noviardi dilansir tribunjambi.
Hal itu dijelaskannya mengakibatkan ruang fisikal pada tahun selanjutnya menjadi berkurang. Lebih lanjut kata Noviardi, desain awal dumisake ini sudah bermasalah karena dumisake dinilainya hanya sebagai slogan bukan sebagai program.
“Ketika masa kampanye, dumisake ini seolah-olah menjadi penerus program samisakenya Pak HBA. Pada waktu samisake kan ada dana, ada program yang totalnya itu untuk satu kecamatan,” ujarnya.
“Jadi dumisake hanya sebuah slogan Jambi mantap oleh pak gubernur untuk menyebutkan nama-nama program dia di setiap OPD,” sambungnya.
Dia pun mempertanyakan sasaran dumisake gagasan Al Haris tersebut. Program yang ada di setiap OPD seperti beasiswa, bantuan hibah terhadap ormas serta pesantren, bantuan bibit kata Noviardi banyak diklaim oleh pemprov sebagai realisasi dari dumisake.
Menurutnya tanpa dumisake pun, hal itu menjadi program yang setiap tahunnya berjalan.
“Dia itu bukan program, dia itu hanya menumpang nama saja. Karena program itu sesungguhnya sudah ada siapapun gubernurnya,” katanya. (Red)