Sopir Mengeluh! Banyak Pungli di Puncak Perbatasan Sungai Penuh – Tapan
Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Ditutupnya akses jalan masuk ke Sungai Penuh oleh pemerintah Daerah Kota Sungai Penuh dari Sumatera Barat via Tapan untuk pencegahan penularan Covid-19 ternyata dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mengambil keuntungan pribadi.
Sebab larangan masuk ke Sungai Penuh dalam masa pembatasan arus mudik lebaran menjelang Idul Fitri tahun ini, dimanfaatkan oleh oknum petugas melakukan pungutan liar (pungli) terhadap sopir yang akan lewat.
Informasi yang dihimpun, sopir truk, sopir pick up yang membawa sembako, ikan dan sejumlah barang lainnya, juga termasuk sopir travel mengeluh, sebab agar bisa lolos mereka (sopir.red) harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 150.000,- hingga Rp. 300.000,-.
“sopir mengeluh, untuk lewat harus bayar, ada yang 150 ribu, 200 ribu, hingga 300 ribu” ungkap sumber kerincitime.co.id.
Dikatakannya bahwa bahwa sejak tanggal 1 Mei 2021 di perbatasan ada Satgas Covid-19 yang bertugas untuk memastikan tidak ada yang boleh masuk ke Sungai Penuh yang dalam zona merah, kecuali memiliki surat keterangan antigen negatif covid-19.
Satgas covid-19 terdiri dari pihak Kesehatan, Perhubungan, Pol PP, Polsek, Polantas, namun sayang ia enggan menyebutkan dari instansi mana yang bermain pungli di pos puncak tersebut.
“kalau mau nego, diajak ke dalam pos, penyekatan tidak ada guna, padahal saat ini Sungai penuh zona merah, akan berdampak buruk bagi masyarakat” ungkap sumber.
Kasat Lantas Polres Kerinci, Kepala Perhubungan Sungai Penuh, Kasat Pol PP Sungai Penuh hingga berita ini dipublih belum dapat dikonfirmasi. (red/ega)