Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Berbuntut panjang, Dugaan Pungutan Liar (Pungli) dalam penerimaan tes Tenaga Kontrak Damkar Kerinci, setelah mencuat di tengah masyarakat, kini giliran Anggota DPRD Kabupaten Kerinci membongkar dugaan perbuatan pungli tersebut.
“apa yang diberitakan itu benar sekali, saya juga mendapat laporan dari tenaga kontrak tersebut, untuk lulus harus bayar, Tenaga Kontak diperas dengan pungli untuk lulus tes” ungkap Subur Budiman Anggota DPRD Kerinci.
Dikatakannya bahwa dalam menjalankan fungsi pengawasan DPRD kerinci sangat kecewa dengan perlakuan oknum pejabat di damkar terhadap tenaga Kontrak, “seharusnya mereka (pejabat damkar.red) lebih manusiawi memikirkan bagaimana meningkatkan kesejahteraan tenaga kontrak dan membina kinerja unk lebih baik, oknum ini tidak layak sebagai pejabat” ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa saat hearing di DPRD beberapa waktu lalu dalam upaya pihak Damkar Kerinci meminta persetujuan komisi 1 untuk seleksi Tenaga Kontrak Damkar dan persetujuan anggaran, “saya melihat saat itu seperti sangat tulus sekali untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga Kontrak, tapi pada prakteknya ternyata tenaga Kontrak dipungut biaya untuk lulus tes” ungkapnya.
Bukan itu saja kata Subur, ada tenaga kontrak yang tidak pernah masuk dan terindikasi keluarga pejabat di Dinas tersebut tetap menerima tenaga kontrak, “yang lebih tidak manusiawi adalah ada beberapa tenaga kontrak yang sudah mengabdi 10 dan 11 tahun ternyata tidak lulus tes formalitas kemarin, karena tidak mau setor uang ke Kapolpos dan atasannya, sedangkan yang baru masuk malah lulus” ungkapnya.
“sampai hati sekali oknum ini menzolimi adik-adik tenaga kontrak yang sangat berharap dari insentif pas-pasan untuk anak istri mereka, jangan mentang-mentang berkuasa lantas anda berlaku tidak adil terhadap orang-orang yang lemah” ungkapnya.
Subur berharap Bupati untuk serius mensikapi masalah ini, dan mereposisi kembali oknum-oknum pejabat di Dinas Satpol PP dan Damkar, karena perbuatan ini telah merusak nama baik pemerintah Kerinci dan mencoreng visi-misi menuju Kerinci Lebih Baik dan Berkeadilan. (son)