Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Dugaan adanya pemotongan biaya pelatihan sebayak ada 128 siswa yang belajar dengan waktu belajar seharunya 35 hari dengan jadwal pelatihan 21 Agustus sampai 30 September 2019, diumumkan selesai tanggal 24 September 2019. Padahal Jumlah hari pelatihan yang seharusnya 35 hari menjadi 30 hari.
“pertama kita tahu pelaksanaan 35 hari, kok jadi 30 hari, trus biaya per hari hanya Rp. 35.000,- apa benar begitu, jika tidak salah biasanya biaya tranportasi dan uang saku Rp. 50.000,- per hari” ungkap sumber kepada kerincitime.co.id.
Siswa hanya menerima 30 hari di kalikan Rp. 35.000,- sama dengan Rp. 1.050.000 kata sumber, jika memang 35 hari maka seharunya setiap siswa menerima Rp. 1.225.000,- “apa lagi jika setiap hari adalah Rp. 50.000,-, ini kita pertanyakan” ungkapnya.
Sebayak 128 siswa dari 7 jurusan yang di laksankan, “kalau kita kali pemotongan dari 128 ada sekitar 20,000,000 dana kami di hilangkan” ungkap sumber kepada kerincitime.co.id.
Suhaidir Kepala UPTD BLK Kerinci saat dikonfirmasi membantah tudingan itu, menurutnya pemotongan transportasi itu tidak benar, yang terjadi hanyalah kurang bayar.
“mohon siswa BLK untuk memahami hal tersebut, apakah tanda terima yang kalian tanda tangani Itu berbeda dengan kalian terima” ungkapnya.
Diakuinya kekurangan bayar sebanyak 5 hari, menurut absensi siswa, itu terkendala dengan pengajuan SPJ dari dinas perizinan.
“maka kami membantu mempersiapkan surat untuk memohon petunjuk kepada kepala BBPLK Medan, untuk mendapatkan solusi dan penjelasan” ungkapnya.
Suhaidir juga mengelak soal tanggung jawab dan kewenangan Pengelolaan APBN di
BLK Kabupaten Kerinci, “kami hanya tuan rumah saja soal pengelola penanggung jawab penuh atau keseluruhan adalah pak kadis Noviar Zein” ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa segala administrasi dalam kegiatan pelatihan itu yang bertanggung jawab adalah pertama Weli Satria Utama, urusan bayar membayar Ari Setiadi, panitia pengadaan barang seperti baju dan modul Ir. Kafrisal, dan pengelola secara keseluruhan adalah PPK Noviar Zein.
“Saya hanya menyerahkan barang kesiswa seperti baju, modul, ATK, tidak lebih, saya menghimbau untuk tahun 2020 yang mendatang kita akan mempersiapkan SDM murni dari BLK.
“tidak ada lagi dari dinas Perizinan yang pada akhirnya mencampuri kinerja kami disini” ungkapnya pada kerincitime.co.id. (wen)
😐