HOT NEWSSungai Penuh

Sungai Penuh BBM Oplosan Marak, Mesin Penggiling Padi Rusak, Mafia Minyak Harus Ditindak

Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar yang sebelumnya dikatakan langka dan sering pengguna menyalahkan pihak SPBU, Khususnya di SPBU Pelayang Raya yang sering diserang.

Ternyata diduga ada Mafia yang bermain dan juga dengan melakukan penjualan BBM oplosan yang dibawa dari luar Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.

Informasi yang didapat pada Sabtu dari pimpinan SPBU Pelayang Raya Sya’diah bahwa ada beberapa Heler atau Mesin Penggilingan padi yang rusak di Kecamatan tanah kampung yang disebabkan oleh BBM oplosan.

Kondisi ini menjadi masalah besar bagi pelaku UMKM di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, karena itu sangat diperlukan tindakan dari penegak hukum terhadap mafia minyak.

Saat di konfirmasi Pimpinan SPBU Pelayang Raya membenarkan adanya BBM oplosan yang diduga dijual oleh Mafia Minyak kepada UMKM.

“Benar, Pada hari Sabtu (27/08/2022) sekira pukul 10.00 wib Kami mendapatkan laporan dari pemilik penggilingan padi yang disampaikan oleh Pak Ami selaku Pengantar BBM bersubsidi untuk UMKM penggilingan padi Kecamatan Tanah Kampung bahwa ada beberapa unit mesin penggilingan padi rusak akibat BBM Oplosan “bebernya.

Baca juga:  WIM Berbagi Paket Takjil di Jembatan Kerinduan

Pimpinan SPBU Pelayang Raya dan Satpam SPBU Pelayang Raya menuju lokasi penggilingan padi UMKM Kecamatan Tanah Kampung milik Pak Irwan, sesampainya di lokasi memang benar adanya Dugaan BBM Oplasan yang dicampur dengan Oli Bekas sehingga menyebabkan 2 unit mesin penggiling padi rusak dan harus di bongkar.

“Pada saat itu saya menanyakan kepada Pak Irwan pemilik penggilingan padi di Desa Koto Pudung Kecamatan Tanah Kampung kenapa bisa terjadi demikian, ungkap buk Sya’diah kepada Pak Irwan, Sontak Pak Irwan menjawab bahwa mesinnya rusak sebanyak 2 unit dikarenakan menggunakan BBM Oplosan dari Pak Remon warga Tanah Kampung sebanyak 5 galon “jelas Pimpinan SPBU Pelayang Raya.

Baca juga:  Tercium Praktik Permainan Penjulan LPG 3 Kg di Bumi Sakti Alam Kerinci

Hal yang serupa terjadi di Penggilingan padi milik Pak Milo Desa Koto Pudung menyampaikan bahwa mesin penggilingan padi miliknya juga mengalami kerusakan akibat dari menggunakan BBM oplosan yang bercampur dengan air diduga minyak mentah dari Pak Remon, sehingga mesin penggilingan padinya rusak, tidak beroperasi selama 1 minggu

Perlu di ketahui Pak Remon adalah warga tanah kampung yang juga memiliki penggilingan padi serta memiliki Tekmond, diduga tekmond tersebut dijadikan untuk memaploskan BBM jenis Solar dari SPBU dengan Oli Bekas, atau minyak Mentah yang berasal dari luar Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.

Pimpinan SPBU Pelayang Raya juga membantu pak Irwan dan pak Milo Dengan 20 liter Dexlite.

“Dengan adanya kerusakan mesin penggilingan padi milik Pak Irwan dan Pak Milo sehingga mesinnya harus di bongkar untuk membersihkan mesin tersebut.

Baca juga:  Dibatasi Israel, 50.000 Warga Palestina Berhasil Tarawih di Masjid Al Aqsa

“Kami SPBU Pelayang Raya Membantu masing-masing sebanyak 20 liter BBM Dexlite untuk membersihkan mesin yang rusak dan permasalahan ini sudah kita laporkan kepihak berwajib untuk ditindak lanjuti agar tidak merugikan masyarakat pelaku UMKM di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci” tutup Sya’diah.

Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Kerinci IPTU EDI MARDI SISWOYO, SE,.MM saat di konfirmasi mengatakan pihanya sudah menerima laporan dari pimpinan SPBU Pelayang Raya bahwa adanya dugaan BBM oplosan jenis solar yang di jual ke pelaku UMKM penggiling padi sehingga mengakibatkan mesin penggiling padi menjadi rusak dan tidak beroperasi sebagaimana mestinya.

“Kami akan melakukan penyelidikan permasalahan ini yang di sampaikan pimpinan SPBU Pelayang Raya, semua yang bersangkutan akan kita panggil, seperti Si penjual yang dikatakan buk Sya’diah akan kita panggil untuk memintakan keterangannya” tegas Edi Mardi. (Ega)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button