Pariwisata/Budaya

Ekonomi Kreatif Batik Khas Kota Sungai Penuh

Sungai penuh Batik merupakan salah satu bentuk ekspresi kesenian tradisi yang dari hari kehari semakin menunjukkan jejak kebermaknaannya dalam khasanah kebudayaan Indonesia, Sebagai hasil kreatifitas seni tradisi batik merupakan perwujudan ekspreasi kultur dari kreatifitas  individual  dan  kolektif yang lahir dari kristalisasi  pengalaman manusia hingga pada  akhirnya membentuk identitas kepribadian.

Sebagai  hasil  karya kreatif batik  akhirnya tidak dapat dipisahkan dari ekpresi budaya suatu masyarakat pendukungnya, ia tumbuh  dan berkembang di bumi Indonesia sebagai perwujudan  sebuah  kebudayaan daerah daerah perbatikan seperti  yang ada di daerah  Solo, Yokyakarta, Pekalongan, Cirebon, Madura, termasuk  daerah daerah sentra batik di Propinsi Jambi.

Karya  batik  merupakan karya yang tumbuh   secara  universal yang ditemukan di Jawa ,India Mesir, Jepang, Srilanka,Turki dan Afrika dengan karateristik dan coraknya yang khas, memiliki cirri  sendiri sendiri, Kekhasan batik  Indonesia dalam pandangan  Brandes dinilai sebagai salah satu budaya asli Indonesia.

batik incung kerinci
batik incung kerinci

Di Kota Sungai Penuh pada era tahun 1990 an- awal tahun 2000 an ( Sebelum Pemekaran Kabupaten Kerinci menjadi dua daerah

Otonum) kegiatan industri kreatif “Pembatikkan”  Motif  Khas Kota Sungai Penuh tumbuh dengan pesat, pada masa itu  usaha pembatikkan   tumbuh  sanggat pesat.  Sangar  dan sentra  kerajinan  batik  saat itu dibina lansung Ketua Dekranasna /Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kerinci Hj.Nurul Chairani Bambang Sukowinarno.

Pada  masa  itu  usaha pembatikkan tumbuh pesat dengan hadirnya 7 sangar batik dalam wilayah  Kecamatan Sungai  Penuh  yang saat  itu  Kecamatan Sungai Penuh  sebelum pemekaran   merupakan  ibukota  Kabupaten  Kerinci.

Hingga  awal  tahun 2000  an  Industri Kreatif Batik  di Kota Sungai Penuh masih berkembang  kemudian  berangsur  redup  seiring  dengan menjamurnya berbagai motif  batik Kerinci  yang  diproduksi oleh  pabrikan di Pulau Jawa yang  ‘Mencaplok”  motif  lokal alam Kerinci,  Sejak  saat  itu  usaha  pembatikkan  yang  dilakukan  pengrajin batik di Kota Sungai  Penuh  semakin  redup  dan  nyaris  tenggelam,

Dari 7 pengrajin  batik  yang ada di Kota Sungai Penuh hanya tinggal 1 sanggar batik  yang masih berusaha  untuk  tetap mampu bertahan  ditengah  tengah menjamurnya  produksi  batik  yang dihasilkan  pabrikan  di  Pulau Jawa,  Kalangan  seniman  di Kota Sungai Penuh  menyebutkan  kegiatan   pembatikkan  yang dilakukan  oleh satu satunya sanggar batik di Kota Sungai Penuh bagaikan hidup segan mati tak mau.

Baca juga:  Bukit keramat Bisu

Belakangan  sejak ditetapkannya Batik Indonesia sebagai warisan  kemanusiaan  untuk  budaya  lisan  dan  non bendawi  ( masterpieces of the oral and intangible of humanity)  pada tanggal  2  Oktober  2009  oleh  UNESCO, Apresiasi  dan  Kebanggaan  Bangsa  Indonesia  termasuk masyarakat di Kota Sungai Penuh dalam memakai  batik  dengan  segala  dimensi semakin meningkat.  Dalam rangkaian acara pembukaan World Batik  Summit  (28:9:2011)  di Jakarta Convention Center, yang di buka oleh Kepala Negara, Pada  kesempatan  itu  Ibu Negara Hj.Ani Bambang Yudhoyono secara khusus mengunjungi stand batik Propinsi Jambi, secara khusus Ibu Negara memberikan apresiasi  dan  memberikan  perhatian  khsusus  terhadap model  dan  motif  batik Propinsi  Jambi. Ibu Negara  Hj .Ani Bambang  Yudhoyono  memuji kualitas,  kreatifitas   pengrajin  dan  produk  batik yang diproduksi oleh pengrajin batik di Propinsi  Jambi.

Wakil  Menteri  Pariwisara  dan pengembangan  ekonomi  kreatif  Dr.Sapta Nirwandar,  kepada Penulis di  Pasir Impun Bandung   (Budhi Vj  Mei 2012)  menyebutkan, kedepan  untuk mengembangkan  sektor  pariwisata  pemerintah daerah  diharapkan tidak hanya  membangun destinasi wisata saja, akan tetapi  bagaimana menumbuh  sentra  sentra usaha  untuk  mendukung industri  ekonomi kreatif,  di  Propinsi Jambi  khususnya di Kota Sungai Penuh  misalnya  hingga  saat ini  masih  banyak  tersedia limbah dan bahan baku yang dapat di olah menjadi usaha industri ekonomi kreatif

Pembangunan sektor pariwisata akan tumbuh jika di topang oleh keterlibatan masyarakat  secara pro aktif dalam prosen pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata  termasuk di dalamnya menggalakkan  usaha  industry  ekonomi kreatif yang justru  dapat  menyerap  tenaga kerja dan  mendatangkan  pendapatan  yang cukup baik.

Batik   Kota Sungai  Penuh  Propinsi  Jambi  bila dikembangkan  secara  serius  akan membawa   dampak tidak hanya menambah  pendapatan akan tetapi dapat  memperkenalkan dan mempromosikan Kota Sungai Penuh Propinsi  Jambi ke tengah tengah pergaulan Internasional

Baca juga:  Lukisan Terakhir

Untuk  mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, (Wawancara H.Herman Mukhtar,SE-Ketua PHRI/Sesepuh HKK Jawa

Barat:Bandung: 10:2012)  Kita terlebih dahulu harus  mencintai  dulu  budaya  dan  produk  yang dihasilkan sendiri, dewasa ini kita merasa prihatin karena banyak generasi muda yang tidak mencintai budaya sendiri.

Alam  Kerinci yang terdiri dari dua daerah otonom  Kota Sungai Penuh dan Kabupaten   Kerinci  telah  dikenal sebagai salah satu

destinasi  wisata terlengkap  di Propinsi Jambi  namun  belum dikelola secara optimal,  disamping  memiliki potensi destinasi  wisata

alam, daerah  paling barat di Propinsi Jambi ini juga  kaya dengan  khasanah seni  dan budaya,  akan  tetapi  belakangan  ini  banyak  diantara kita  yang keranjingan produk  import dan terpesona melihat budaya dan kesenian asing ( barat), padahal belum  tentu

sesuai  dengan  nilai  nilai bangsa sendiri.

BATIK INCUNG KERINCI
BATIK INCUNG KERINCI

Berangkat dari kondisi dimana kaum muda  mulai mengabaikan  budaya lokal, Kedepan  kita  mengharapkan agar Pemerintah Kota

Sungai Penuh dan Pemerintah Kabupaten Kerinci  untuk mendorong pelestarian budaya suku Kerinci, hal ini mengingat Kota  Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci merupakan  dua daerah yang memiliki akar rumpun  kebudayaan  –  adat  dan suku yang sama yang tidak dapat saling  dipisahkan, apalagi  daerah yang  berada diatas ketinggian  pulau Sumatera  ini sangat kaya dengan budaya dan  adat istiadat yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan domestic

Salah  satu  Produk  ekonomi kreatif yang telah berkembang di alam Kerinci dan Kota  Sungai Penuh  pada waktu itu  adalah kegiatan ” Pembatikan ”, namun belakangan  kegiatan yang telah dirintis oleh  Dekranasda dan Tim Penggerak PKK itu semakin lama semakin redup.

Awal tahun 2013  Walikota Sungai Penuh dan Dekranasda / Tim Penggerak PKK  Kot a Sungai Penuh  kembali  mengangkat  keterpurukan batik motif khas Kota Sungai Penuh,  Pada  tahun  2012  melalui Dinas  Koperasi UMKM  Perindustrian Perdagangan dan ESDM  Kota Sungai  Penuh  dilakukan  pelatihan bagi  50 orang pengrajin batik dilanjutkan dengan pemberian bantuan stimuland  bahan  material  dan  sarana  prasarana kegiatan Pembantikkan bagi  sanggar sanggar  batik yang tersebar pada 5 Kecamatan di dalam Kota Sungai Penuh

Baca juga:  Aku Terima AkadNya

Kalangan   seniman  dalam Kota Sungai  Penuh  memberikan apresiasi dan memuji langkah  yang ditempuh Walikota Prof Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA dan Ketua Dekranasda Hj.Emi Zolla,S.Ag,M.Hum yang jeli melihat peluang bisnis dari  sisi penawaran jasa dan mengembangkan Ekonomi kreatif  pembuatan Batik Motif khas Kota Sungai Penuh.

Namun sangat disayangkan tidak semua PNS  dan kepala SKPD di lingkungan Pemkot Sungai Penuh yang  mengindahkan seruan  Walikota yang berniat mengangkat usaha ekonomi kreatif yang dilakukan pengrajin batik di Kota Sungai Penuh.

Sebagian dari kalangan birokrat masih banyak yang menggunakan busana batik yang dihasilkan pabrikan dari luar daerah,dilain pihak pejabat yang  menangani bidang industri pada kantor Dinas Perindagkop dan ESDM Kota Sungai Penuh tidak memiliki bakat entrepreanur dan latar belakang pendidikan yang jauh panggang dari api

Kedepan  generasi  muda terutama  para mahasiswa yang ada di alam Kerinci untuk mengandalkan  kekuatan  sendiri  dengan  mengembangkan  jiwa usaha, Namun terjun ke dunia usaha, harus  membekali  diri dengan kemampuan  manajemen, pemasaran dan kecepatan menangkap peluang,

Menurut tokoh dan pengusaha Bandung asal Kota  Sungai Penuh H.Herman Mukhtar,SE  Sekolah Menengah Kejuruan  dan Perguruan Tinggi yang  ada di  Kota Sungai Penuh  diharapkan  agar tidak hanya  focus  pada  penekanan  teori, tetapi harus juga menyeimbangkan dengan praktik dilapangan.

Dalam  mewujudkan  Visi  Kota Sungai Penuh MAPAN 2016,   Pemerintah Kota Sungai Penuh  melalui  Dinas Pendidikan  mengembangkan jiwa bisnis lewat pendidikan yang membangun ketrampilan, karena itu lembaga pendidikan harus menerapkan prinsip prinsip  dan kurikulum yang mengarah pada pembentukan ketrampilan yang terintegrasi dengan usaha dilapangan.(Budhi Vrihaspathi Jauhari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button