JambiKerinciSungai Penuh

Menjejali Muharam dengan Beragam Amal

Oleh : Moch. Hisyam

Kini kita berada di awal bulan Muharam sebagai pertanda tahun 1444 H sudah kita masuki.. Mari kita motivasi diri untuk menyingsingkan lengan baju menjejali Muharam dengan amal suci agar Muharam menjadi pijakan yang kokoh dalam mengarungi tahun yang baru ini.

Bulan Muharam merupakan bulan istimewa lagi mulia. Karena keistimewaannya, Muharam dijadikan bulan pertama sekaligus pembuka tahun baru islam. Sedangkan kemuliannya dapat kita lihat dari keberadaan bulan ini disisi Allah SWT dan berlipat pahala dari amal yang terdapat didalamnya.

Berdasarkan penelusuran sejarah terkait nama-nama bulan dalam Islam, bulan Muharam yang sedang kita jalani ini dahulunya dikenal dengan nama Safar Awal. Dengan turunnya surat At-Taubah ayat 36, nama Safar awal ini dirubah menjadi Muharam. Di dalam kitab Syarah Shahih Muslim, Imam As-Suyuti, menjelaskan bahwa bulan Muharram memiliki perbedaan dengan bulan-bulan lain. Nama Muharram muncul baru ketika ajaran Islam datang. Hal ini pulalah yang kemudian membuat bulan Muharram disebut Nabi Muhammad saw sebagai syahrullah, bulannya Allah SWT. Sebab, Allah memberikan perhatian khusus kepada bulan ini.

Baca juga:  WIM Berbagi Paket Takjil di Jembatan Kerinduan

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Oleh karena itu, ia juga dinamakan Syahrullah Asham, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi dari peperangan.

Terkait dengan dijadikannya Muharam sebagai pembuka tahun sangatlah tepat. Pasalnya, dengan kesucian dan kemuliaan Muharam memacu kita untuk mengawali tahun dengan amal-amalan yang suci lagi mulia. Muharam sangat tepat untuk melakukan resolusi dalam setahun ke depan, khususnya resolusi spiritual dan mental.

Baca juga:  Berkah Ramadhan! Polsek Danau Kerinci Berbagi

Dalam kitab Fathul Bari, Juz 8 Halaman 108, Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebut bahwa hikmah dijadikannya Muharram sebagai awal tahun karena kesucian bulan ini. Dengan dijadikannya Muharram sebagai awal tahun, maka tahun Hijriyah akan dimulai dengan bulan suci (Muharram) dan ditutup dengan bulan suci pula (Zulhijjah/berhaji). Pada tengah-tengahnya ada Rajab dan di dua akhir ada Zulqa’dah dan Zulhijjah. Hal ini menunjukkan bahwasanya amal-amal itu tergantung atau dinilai berdasarkan penutupnya.

Banyak amal utama lagi berlipat pahala yang bisa kita lakukan dibulan muharam ini. Syekh Abdul Hamid menuangkan 12 amalan bulan Muharram sesuai sunnah ke dalam sebuah nadham.”Ada sepuluh amalan di dalam bulan Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sholatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit, dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surah Al-Ikhlas 1.000 kali.” Rasullullah SAW bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram”, (HR Muslim).

Baca juga:  Tercium Praktik Permainan Penjulan LPG 3 Kg di Bumi Sakti Alam Kerinci

Semoga dengan menjejali Muharam dengan berbagai amal sholeh menjadikan Muharam terisi dengan berbagai kebaikan dan sepi dari keburukan karena sejatinya Muharam adalah momentum memupuk kebaikan dan menghindari keburukan.Wallahu’alam. (Irw)

Sumber: Republika.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button