HOT NEWSHukumKerinciSungai Penuh

Puluhan Satpol PP Dan Polisi Bentrok Di SungaiPenuh

02012014_bentrok
SUNGAIPENUH – Malam pergantian tahun baru 2015 di Sei Penuh diwarnai bentrokan Satpol PP dengan aparat kepolisian menyusul penertiban anak punk, Rabu (31/12) malam. Puluhan personel Satpol PP terlibat bentrok dengan anggota kepolisian, 00.30 WIB, Kamis (1/1), usai pesta kembang api.
Informasi yang terhimpun, bentrok dipicu adanya penertiban anak punk oleh Satpol PP karena meledakkan mercon dengan daya ledak tinggi di halaman gedung nasional Sei Penuh, usai pelaksanaan pesta kembang api. “Letusan mercon memang sangat kuat, dan asap juga sempat mengepul di halaman gedung nasional, sementara rombongan Forkompinda sedang rentak kudo di jalan depan gedung nasional,” terang sumber Tribun yang enggan namanya ditulis.
Setelah terjadi letusan tersebut, puluhan personel Satpol PP langsung mendatangi gedung nasional, dan bentrok tidak bisa dihindari. “Anak punk menjadi bulan-bulanan anggota Satpol PP, sehingga ada yang luka,” katanya.
Anggota polisi yang berada di lokasi, sempat mencoba melerai bentrok tersebut, namun tanpa diketahui penyebab pasti, bentrok akhirnya justru melibatkan anggota polisi dan Satpol PP. “Di lokasi, sempat terdengar suara tembakan ke udara, dan suara mobil yang dipukul,” jelasnya. Jumlah polisi terus bertambah.
Karena saat itu puluhan personel polisi sedang berada di Pos Kota, usai pengamanan tahun baru. “Anggota Pol PP berlarian menyelamatkan diri. Ada yang masuk ke Pos Polisi Militer, dan ada juga yang bersembunyi di mobil,” jelas sumber Tribun. Data lain yang didapat Tribun, bentrok itu terjadi karena ada polisi yang kena pukul, saat mencegah pemukukan yang dilakukan oleh Satpol PP terhadap anak punk.
“Polisi berupaya mencegah kekerasan yang dilakukan Pol PP terhadap anak punk,” ungkap sumber yang berada di lokasi pada saat kejadian. Mengetahui adanya rekannya yang bentrok dengan Satpol PP, jumlah polisi di lokasi terus bertambah. Bahkan, personel polisi terus mengejar anggota Satpol PP yang masih ada di lokasi. “Mereka (polisi) mengaku kesal karena Satpol PP menggunakan cara kekerasan,” tukasnya.
Bentrok reda setelah beberapa orang perwira polisi menenangkan anggotanya di lapangan, sehingga secara bertahap lokasi bentrok sepi. “Akibat bentrok, beberapa orang anggota Satpol PP dan anak punk sempat dibawa ke rumah sakit,” ungkap sumber Tribun.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpolpp) Kota Sungaipenuh, Maliksyah, saat diminta komentarnya soal bentrok polisi dan anggotanya usai pengamanan perayaan tahun baru, mengatakan antara anggotanya dengan polisi sebenarnya tidak ada masalah apa-apa.
Bentrok tersebut katanya, dipicu oleh masalah sepele yakni penanganan anak punk yang meledakkan mercon. “Sebenarnya hanya masalah kecil, namun tiba-tiba terjadi bentrok antara polisi dan Satpol PP,” katanya. Usai perayaan tahun baru kata Maliksyah, Forkompinda langsung rentak kudo bersama dengan jalan didepan halaman gedung nasional.
Saat itu, tiba-tiba terdengar ledakan keras di halaman gedung nasional, hanya beberapa meter dari lokasi acara. Tidak ingin kegiatan perayaan tahun baru rusuh katanya, anggota Satpol PP langsung menegur anak punk tersebut. Namun saat anak punk tersebut diamankan, ada yang menepis pipi anggota Satpol PP.
“Anak punk melawan dan menepis pipi anggota kita. Akibatnya, pipi anggota kita mengalami luka dengan kedalaman tiga senti. Atas perlawanan tersebut, anggota kita langsung mengamankan semua anak punk serta preman yang ada di sana, namun mereka lari di tengah keramaian,” katanya.
Setelah itu sebutnya, semua anggota Satpol PP diperintahkan mundur dan ke kantor. “Namun saat anggota naik ke mobil, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba banyak polisi yang datang dari pos kota mencari anggota Satpol PP. Terdengar suara tembakan ke udara, dan suara pukulan di mobil,” jelasnya.
Karena takut tambah Maliksyah, anggota Satpol PP berlari menyelamatkan diri, ada yang ke Kodim 0417 Kerinci, dan ada juga yang masuk ke pos Polisi Militer yang ada disekitar TKP. “Saat itu ada delapan anggota kita dipukuli. 5 orang diamankan ke pos PM, dan tiga harus dibawa ke RSU” tegasnya.
Ditanya soal adanya informasi di masyarakat, yang menyebutkan bentrok terjadi karena adanya pemukulan oknum anggota Satpol PPterhadap angggota polisi? Maliksyah mengaku tidak mengetahui hal itu.
“Saat itu kita tidak tahu mana yang polisi dan yang bukan, karena suasananya sangat ramai. Kalau tahu ada polisi, tidak mungkin anggota kita berani melakukan pemukulan terhadap polisi,” sebutnya.
Untuk mencegah bentrok kembali terulang, Maliksyah mengatakan sudah melaporkan hal ini kepada Walikota Sungaipenuh, dan selanjutnya akan dilakukan mediasi dengan pihak Polres. “Kita tidak mau peristiwa ini meluas, dan kembali terulang kembali,” pungkas Maliksyah. Pihak kepolisian belum bisa dikonfirmasi kejadian ini. Kapolres Kerinci, AKBP S Winugroho, saat didatangi ke Mapolres Kerinci sedang tidak ada di tempat. “Kapolres, waka, dan kasat tidak ada di kantor,”kata petugas di SPK. Waka Polres Kerinci, Kompol Katino, saat diupayakan konfirmasi via telepon juga sedang tidak aktif. (Sumber : Jambi.Tribunnews)

One Comment

  1. itu smua krna anggota satpol pp terlalu sering main fisik ,, dan main pukul ,, bkan nya satpol pp itu bgian ketertipan kan ,, bkan anggota pemukul????
    karna sering main pukul itu lah mka nya slah pkul ,, dan yg di pukul trnyata anggota kepolisian ,, lain kali tlong jngan gunakan otot ,, bkan nya smua anggota satpol pp ada lah orang berpendidikan ????

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button