Sungai Penuh, – Warga Desa Kampung Diilir Kecamatan Hamparan Rawang marah dan mendadak mengadakan musyawarah bersama malam ini di mushalla. Mereka meminta Kades diberhentikan dari jabatan nya.
Menurut keterangan Dirman salah satu anak jantan Desa Kampung Diilir mengatakan bahwa Darmadi selaku Kades diduga tidak transparan dalam penggunaan dana desa.
“Kami kecewa Kades Dusun Diilir diduga tidak transparan dalam pengelolaan dana desa. Mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2017,”kata Dirman,Rabu, (3/1).
Kekecewaan warga ini lanjut nya salah satunya disebabkan belum ada sikap tegas dari pemerintah Kota Sungai Penuh.
“Yakni pada tanggal 2 Oktober 2017 lalu. Dengan dibubuhkannya 238 tanda tangan masyarakat termasuk pemuda. Pemkot berjanji dalam tempo 1 bulan menyelesaikan masalah ini. Namun 2 bulan sudah berlalu masalah ini tidak kunjung terselesaikan,”kesalnya lagi.
Jika kali ini tuntutan mereka tidak diindahkan kali ini mereka akan nekat untuk menggelar aksi demo di kantor wali kota Sungai Penuh.
“Kami sangat kecewa sekali dengan kebijakan Kades. Celakanya Kades kami menolak dijadikan desa dusun Diilir sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dengan alasan dana yang sedikit yakni Rp. 15 juta, “terangnya.
Menurut informasi sejak mencuatnya masalah ini Kades tidak pernah masuk kantor. Pelayanan masyarakatpun terganggu.” Pemerintahan mati total, “tegas warga lainnya.
Penyegelan kantor Kepada Desa pun dilakukan. Dengan menggunakan rantai besi. Besertakan tulisan didinding kantor dengan cat berwarna merah.
Pantauan dilokasi acara musyawarah warga ini mendapat pengawalan dari petugas. Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan.
“Selain Kades dihentikan kami juga meminta pihak terkait mengusut dugaan tindak pidana korupsi selama kepemimpinan Kades,” teriak warga.
Selain itu, dalam pelatihan yang diadakan oleh desa, pemerintah Desa dituding tidak melibatkan masyarakat lainnya. “Pelatihan tidak di sertakan. Masa Kades dan istri ikut pelatihan ini pemerintah macam apa. Semuanya saja.,” tukas warga. (kt)