HOT NEWSSungai Penuh

Uang Komite Miliaran Rupiah SMA 1 dan SMA 4 Sungai Penuh Disorot

Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – SMA 1 dan SMA 4 Kota Sungai Penuh menjadi sorotan, terkait adanya pungutan dana Komite yang jumlahnya miliaran

Informasi yang dihimpun SMA 4 Sungai Penuh setiap siswa diminta membayar uang komite Rp. 250.000,-  per triwulan, dari jumlah total 831 orang siswa pada tahun 2018. Tahun 2019 jumlah siswa adalah 720 orang.

“jika dikalikan jumlahnya dalam dua tahun mencapai Rp. 1.5 Miliar lebih,-” ungkap Syafri tokoh kerinci kepada kerincitime.co.id.

Kondisi yang sama juga terjadi SMA 1 Sungai Penuh, padahal dana komite tidak diperolehkan lagi. Karena ada dana BOS dari pemerintah.

Parahnya lagi di SMA 4 ada indikasi permainan bisnis oknum tertentu terkait pembelian LKS, siswa diharuskan membeli LKS, jika tidak membeli maka terancam tidak bisa ikut belajar.

Baca juga:  Monadi-Murison Raih Dukungan Tokoh Besar

“harga LKS diduga di murk up untuk mengambil keuntungan, misalnya harga Rp. 11.000,- menjadi Rp. 18.000,- per LKS, caba bayangkan jika semua pelajaran dikalikan dengan jumlah siswa” ungkapnya.

Kepala SMA 4 Sungai Penuh Zurkati ketika dikonfirmasi mengaku tidak ada ditempat, ia sedang mengikuti acara work shop di Bogor. “saya di Bogor kegiatan Workshop” ungkapnya singkat.

Sementara Kepala SMA 1 Sungai Penuh hingga berita ini dipublish belum dapat dikonfirmasi.

Persoalan ini juga mendapat perhatian dari aktivis LSM, LSM Petisi Sakti (Pergerakan Aktivis Sejati) Kota Sungai Penuh, bertempat di Kantor DPRD Kota Sungai Penuh melakukan aksi demo damai yang dimulai pada pukul 10.00 Wib.

Baca juga:  Politisi Kecam Eks Pejabat Pendukung Paslon HTK yang Lecehkan Profesi Petani

Dalam orasinya orator Petisi Sakti, Deddy menyampaikan kepada wakil rakyat tentang adanya dugaan penyalahgunaan dana Komite dan BOS yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah SMAN 1 dan SMA 4 Kota Sungai Penuh. (red)

 

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button