Ungkapan Tradisional Suku Kerinci
Oleh : BJ RIO TEMENGGUNG
Dari ratusan ungkapan tradisional baik yang berlaku dalam kehidupan sehari hari maupun dalam kegiatan kegiatan adat dan sosial kemasyarakatan penyusun hanya menyusun beberapa ungkapan tradisional yang sering dijumpai dan masih digunakan oleh masyarakat suku Kerinci ( Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci) yang disampaikan dan dituturkan dalam 170 Dialeg bahasa suku Kerinci.Dibawah ini penyusun telah mengumpulkan beberara ungkapan tradisional Suku Kerinci:
Alang sakatou Rajea, Kampong sakato Katua,rumah sakato Taganei
(Alam sekata Raja.kampung sekata Ketua, rumah sekata Tengganai)
Bagureu ka na pandei, ngambeik tuah ka na mennang . ngambeik cuntauh ka na sudeih
(Berguru kepada yang pandai,mengambil tuah kepada yang menang mengambil contoh kepada yang sudah)
Bakambang lapek, bakambang tika, bapiuk gedeang batungkou jareang
(Berkembang lapik berkembang tikar,berperiuk besar bertungku jarang)
Baraje ka matou, basutan ke hatai
(Be raja ke mata,bersutan kehati)
Bureung terbeing. antain jateouh
( Burung terbang ranting jatuh)
Burung ng’gang gdeing suaro
(Burung enggang besar suara)
Bukeing basulouh batoun pisang, basulouh matoharai
(Bukan bersuluh batang pisang, bersuluh matahari )
Bungea banyeak berkembang buweh, banyeak masak tupei beriyang atai
(Bunga banyak berkembang buah banyak masak tupai beriang hati)
Da de llang puyohpun bise narai
(Tidak ada elang puyuh pun bisa menari)
Dapeak tebeou rebeah
(dapat tebu rebah)
Di ulleh moknyo libea, disambon mok nyo panjang
(Di ulas agar ia lebar disambung agar ia panjang)
Dudeouk basamo balapang lapang,dudueok suhang suhang basempaik sempaik
(Duduk bersama berlapang lapang, duduk seorang diri bersempit sempit)
Gesouk apai mengka, gesouk ayei luyek
(berlebih api tidak masak,berlebih air lembek)
Harai lah petang, senjo lah tibe
(Hari telah petang, senjapun telah tiba)
Himaa lah pueh dapeak
(Harimau telah puas dapat)
Ibarat tebeou di gunggoun musang, ideak tentau ujun dingan pangkan
(Ibarat tebu dimakan musang, tidak tahu mana ujung dengan pangkal)
Kayou tinggai dimpeh angaing niang
(Kayu tinggi memang benar dihempas angin)
Kalou ideak ade mrang ngahou ideak saluang ilei mudeik
(Jika tidak ada berang berang menggangu tidak seluang hilir mudik)
Kureik indouk binteik anouk
(Kurik induk berbintiklah anaknya)
Malang nenga nenga,sia ngeleh ngeleh
( Malam mendengar dengar,siang siang melihat lihat)
Mano nyengko lubeuk jadi pula
(Mana kita menyanagka lubuk menjadi pulau)
Mano pulo kutau ideak makang dateih palok
(Mana pula kutu makan jika tidak diatas kepala)
Munnoh uhang munnoh diroi
(Membunuh orang sama dengan membunuh diri sendiri)
Nakok putauh putauh, makang haboih haboih, munnoh matai-matai, ngimbang ilang ilang
(memotong putus –putus makan habis habis,membunuh mati-mati bersembunyi hilang hilang)
Ngimbang kapindaing
(bersembunyi kepinding)
Pemengaih gdeang kno, merajeouk ilang surang
(Pembengis.pemarah besar kena, merajuk hilang seorang)
Panjang langkouh lambak tibea,gdeang suak lambak kenyang
(Panjang langkah lambat sampai,besar suap lambat kenyang)
Pujoi ntouk ka-kawaing, upat ntouk ka cerei
(Puji menjelang nikah upat menjelang cerai)
Rantou dekek digembalou , rantaou jaeouh dikilik
( Rantau dekat digembala. Rantau jauh di teliti)
Sbout antaing jateouh, nggang terbeang, sebout buleouh layau gajeih nempoh
(Sebab ranting patah enggang terbang, sebab buluh layu karena gajah lewat)
Sendou Balende mintouk tanah
( Seperti Belanda minta tanah)
Sendou menggantoun anouk ayang
(Seperti menggantang anak ayam)
Sendou ngandang nio pantei,b uwouhnyo jateouh ka tanouh uhang
(Seperti memagar kelapa condong,buahnya jatuh ketanah orang)
Sendou nyampak bateou jateouh ka lubeuk
(Seperti membuang / menyampakan batuh kedalam lubuk)
Sendou paneh dalon balukea
( Seperti panas dalam belukar)
Sendou uhang nutou tunggong
(Seperti orang menasehati tunggul)
Suhang dingan ngudei nangko,galou uhang keno getouh
(Satu orang yang bermain nangka, semua orang terkena dengan getahnya)
Tarampe samo kehaing. Tarandang samo baseih
(Terjemur sama kering,terendam sama basah)
Tideou Sakileh lah bamimpoi, bajaleang salangkah bah babaleik
(Tidur sekejap lagi bermimpi, berjalan selangkah lagi berbalik)
Utang ideak dateang ateih langaik
(Hutang tidak datang
Waktou bagawe belebbeih pangkou, waktou makang ideak cukauk pinggan
(Waktu bekerja berlebih pacul.waktu makan tidak cukup piring)
Sendou ayang di tukouk tanggouk
(Seperti ayam disungkup tangguk)
Jika ada yang ingin menambahkan, silahkan tuliskan di kolom komentar