HOT NEWSSungai Penuh

Waduh! 2 Pengedar Sabu Ditangkap di Salah Satu Kantor Parpol

Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Satuan Reserse Narkoba Polres Kerinci mengamankan dua orang terduga pengedar Narkoba jenis Sabu-sabu. Kedua diamankan di salah satu kantor Partai Politik, di Jalan Muradi Desa Koto Keras, Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh, Senin (11/9/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Penangkapan kedua terduga pengedar Sabu itu sempat jadi tontonan warga setempat dan pengendara yang melintasi jalan Muradi tersebut. Dari penangkapan, Satres Narkoba Polres Kerinci menggeledah dan mengamankan barang bukti Sabu sebanyak 15 paket kecil, uang Rp 625 ribu.

Sedangkan alat isap sabu-sabu diamankan di dalam rumah yang merupakan kantor salah satu partai politik.

Kapolres Kerinci AKBP Patria Yuda Rahadian SIK,MIK melalui kanit II Satres Narkoba IPDA Dafa Noya STrK ditemui Mapolres Kerinci membenarkan ada penangkapan 2 terduga pengedar sabu-sabu.

Baca juga:  Rizal Djalil Nyatakan Dukung Monadi - Murison

“Iya, awalnya kita dapat informasi dari masyarakat bahwasannya di jalan Muradi Desa Koto Keras sering terjadi transaksi narkoba. Maka kita lakukan penyelidikan, dan tadi sore berhasil kita amankan 2 orang beserta barang bukti 15 paket kecil sabu dan uang Rp 625 ribu,” kata IPDA Dafa Noya STrK.

Setelah mengamankan pelaku dan barang bukti sabu, kita juga mengamankan alat isap sabu didalam rumah kantor partai Politik. “Saat diamankan, ketika kedua terduga pengedar sabu keluar dari kantor tersebut, lalu kita amankan alat isap sabu dalam kantor tersebut,” jelasnya.

Dalam penyelidikan kedua pelaku, inisial M warga Koto Keras ternyata merupakan baru 3 bulan keluar dari tahanan (residivis) dan satu lagi inisial M warga Kelurahan Dusun Baru.

Baca juga:  Dugaan ASN Terlibat Kampanye AL-AZHAR di Sungai Penuh

Dugaan sementara, kedua diganjar pasal 114 dan 112 undang-undang Narkotika dengan ancaman maksimal 20 tahun. (Ega)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button