Eksodus PNS, Rano Karno Mengaku Kecolongan
KerinciTime.co.id, Tangerang – Gubernur Banten, Rano Karno akhirnya buka suara terkait merebaknya kabar perpindahan pegawai dari daerah ke lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
Ya, Rano yang belum genap sebulan resmi menjabat sebagai orang nomor satu di Banten, mengaku kecolongan dengan perilaku bawahannya yang telah berani melakukan “eksodus” PNS dari luar Banten tanpa sepengetahuannya.
“Saya kaget ada eksodus pegawai kesini tanpa laporan ke saya,” kata Rano Karno, Kamis (27/8/2015).
Meski demikian, Rano mengaku hal itu tetap tidak mengusik fokusnya untuk membenahi infrastruktur di Banten, termasuk jalanan yang rusak.
“Prioritas saya, minimal infrastruktur harus selesai. Pembenahan birokrasi juga utama,” terangnya.
Diketahui, sebelumnya eksodus PNS ke Pemprov Banten diungkap oleh Ketua DPRD Banten, Asep Rahmatullah.
“Kalau yang saya dengar sih sudah 70 yang eksodus dari Pandeglang. Kalau rotasi staff, sekitar 30-an lah,” kata Asep, Kamis (20/8/2015) lalu.
Sementara, kabar adanya eksodus pegawai itu sebelumnya dibantah oleh Sekda Banten, Kurdi Matin. Pria asal Kabupaten Pandeglang ini menyebut, bila surat rotasi PNS cukup dia yang menandatangani.
“Kalau BKD, itu artinya harus saya yang tanda tangan, gak ada (rotasi staff). Eksodus juga gak ada,” kata Kurdi Matin.
Meski demikian, Kurdi mengakui bila dirinya memberikan wewenang ‘spesial’ kepada Kepala BKD Cepi Safrul Alam, untuk menarik PNS dari luar daerah guna mengisi kekosongan pegawai di lingkup Pemprov Banten.
“Saya memberikan kebijakan kepada teman-teman di BKD untuk menutupi kekurangan pegawai di provinsi (Banten). Saya juga mengundang PNS potensial asal Banten yang ada diluar untuk pindah. Sekarang sudah ada sekitar 10 orang, dari Kalimantan dan dari Riau,” ujarnya.(Eka/Kace)