Dua Finalis Putri Indonesia Terlibat Jaringan Prostitusi Online, Salah Satunya Asal Jambi?
Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Dari enam nama yang diungkap polisi karena keterlibatannya dalam prostitusi online, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menyebut dua di antaranya adalah finalis Puteri Indonesia.
Luki mengungkapkan keduanya merupakan finalis Putri Indonesia tahun 2016 dan 2017.
Kedua nama finalis tersebut adalah Fatya Ginanjarsari. Fatya diketahui merupakan Finalis Puteri Indonesia tahun 2017. Sementara Finalis Puteri Indonesia tahun 2016 yakni Mulia Lestari atau Maulia Lestari.
“Finalis Puteri Indonesia tahun 2016 dan 2017,” ujar Luki saat ditemui di Mapolda Jatim, dilansir dari laman detik.com, Jumat (11/1/2019).
Sementara itu, Luki menyebut ada beberapa artis lainnya berprofesi sebagai artis FTV, sinetron hingga model.
Baca Juga : https://kerincitime.co.id/pekan-depan-5-artis-yang-dijual-mucikari-vanessa-angel-diperiksa.html
Baca Juga : https://kerincitime.co.id/inisial-rf-artis-prostitusi-muncul-roro-fitria-marah-marah-dari-penjara.html
Beberapa artis tersebut yakni Baby Shu, Riri Febianti, Aldira Chena (Sundari Indira), hingga Tiara Permatasari,
“Yang dua artis sinetron di tv swasta, yang dua finalis Puteri Indonesia, yang dua lagi artis ftv atau foto model,” lanjut Luki.
Luki menambahkan pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan. Rencananya, para artis akan datang pekan depan. Hal ini untuk mencari data penyidikan tambahan yang tengah dilakukan polisi.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan merilis, dua nama dari enam yang terlibat prostitusi online adalah finalis putri Indonesia. Satu nama, Maulia Lestari, diketahui adalah filanis Putri Indonesia Jambi 2016.
Penelusuran SeruJambi (media partner kerincitime.co.id), Jumat (11/01/2019), Maulia Lestari memang salah seorang finalis Putri Indonesia Jambi 2016.
Tahun itu, Jambi hanya mengutus beberapa orang untuk seleksi di Jakarta. Tidak ada acara pemilihan Putri Indonesia diadakan di Jambi.
“Kita langsung mengirim utusan, seleksinya di Jakarta,” ujar salah seorang mantan panitia dihubungi via ponselnya. “Saya lupa siapa-siapa yang diutus dari Jambi,” tambahnya.(bud)