InternasionalJambiNasional

Menkes RI: Menkes Dunia Kaget dengan Capaian Vaksinasi RI

Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Menkes Indonesia Budi Gunadi Sadikin menceritakan pengalamannya berdiskusi dengan jajaran Menkes dunia beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, Menkes Italia Roberto Speranza kaget dengan capaian vaksinasi corona di Indonesia.

“Kita sampaikan Indonesia nyuntiknya sudah 168 juta suntikan ke 69 juta orang (suntikan pertama). Yang kaget pertama itu Menkes Italia karena mereka penduduknya 57 juta,” kata Budi dalam webinar yang dihelat RSUP Persahabatan, Kamis (9/9).

“Kita sudah banyak menyuntikkan lebih banyak dari penduduk Italia. Even kita mau nyusul Jerman dari jumlah orang disuntik,” imbuhnya.

Para pejabat dunia itu kaget. Kemudian bertanya-tanya mengapa Indonesia bisa melakukan vaksinasi dengan cepat.

Baca juga:  Politisi Kecam Eks Pejabat Pendukung Paslon HTK yang Lecehkan Profesi Petani

“Mereka bilang, oh Indonesia punya pabrik vaksin apa? Kita bilang oh enggak kita enggak punya tapi kita melobi sebanyak mungkin produsen agar dapat banyak vaksin,” ujar Budi.

Ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada negara-negara yang sejauh ini sudah mendonasikan vaksin untuk Indonesia. Jumlahnya sudah sangat banyak.

“Terima kasih juga menteri-menteri di Eropa dan  AS mereka juga menyumbang donasi cukup banyak vaksin. Total vaksin yang diterima dari donasi udah hampir 40 juta dosis. Itu karena dukungan mereka,” ucap Menkes.

Saat ini pemerintah juga berniat terus mempercepat vaksinasi. Targetnya minimal 2 juta suntikan per hari.

“Kita sampaikan sehari udah 1,3 atau 1,4 juta dosis. Sekarang diminta Presiden Jokowi sehari kepala 2 juta dosis. Sekarang kita di posisi ke 6 dunia baik vaksin atau orang yang disuntikkan. Di bawah China, India, AS, Brasil, Jepang,” tutupnya. (Irw)

Baca juga:  Politisi Kecam Eks Pejabat Pendukung Paslon HTK yang Lecehkan Profesi Petani

Sumber: Kumparan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button