Kafilah MTQ Kecamatan Tebo Ilir Kedapatan Mesum di Dalam WC
Berita Muaratebo – Dalam Pelakasanaan MTQ tingkat Kabuapten Tebo yang Ke 14, Kecamatan Tebo Ulu selaku Tuan Rumah Tebo Ulu mendapatkan Juara Umum. Namun dalam prestasi menjadi juara umum, Nama baik kecamatan Tebo Ulu juga dicoreng oleh Kelakuan tidak senonoh dari oknum kafilah dan official dari Kecamatan Tebo Ilir.
Mardan, selaku warga Kecamatan Tebo Ulu mengaku bangga dengan prestasi yang di raih oleh rombongan kafilah Tebo Ulu, dimana berkat kerja keras kafilah Kecamatan Tebo Ulu menjadi juara satu dalam pelaksanaan MTQ Tingkat kabupaten Tebo Ke 14 itu.
Namun keberhasilan yang di peroleh dari kerja keras para kafilah Tebo Ulu dan selaku tuan rumah pihaknya merasa ternoda oleh ulah oknum kafilah dari Kecamatan Tebo Ilir, yang ketika itu ditemukan oleh Ketua RT 01, Yahya terdapat dua orang berlainan jenis kelamin sedang berada di WC dan menurut cerita sedang saling meraba sekitar wilayah dada (sekwilda) diketahui wanita itu adalah salah seorang qori wanita asal Tebo Ilir dan sang laki-laki merupakan official dari Tebo Ilir.
Atas kejadian itu dirinya dan bersama masyarakat lainnya meminta pihak pemerintah daerah dan adat memberikan sanksi tegas atas kejadian itu. Karena selaku tuan rumah pihaknya mengaku dipermalukan akibat ulah kafilah Tebo Ilir tersebut.
“Yang lebih Ironisnya pihak pemerintah kecamatan serta Panitian, seakan mendiamkan persolan ini semua. Dimana pelaku yang telah merusak dan mengotori nama baik Tebo Ulu, Tidak mendapatkan ketegasan (sanksi, red) dari ulah mereka yang melanggar norma adat dan agama,” jelasnya.
Kholilul Ikhwan Camat Tebo Ulu ketika dikonfirmasi harian ini via telpon belum berhasil dimintai konfirmasinya terkait kejadian itu beberapa waktu lalu.
Terpisah Maasun Lurah Pulau Temiang membenarakan terkait informasi kejadian itu, dimana dirinya selaku Lurah tidak mendapatkan laporan dari perangkat Desa maupun RT.
“Kejadian itu terjadi di RT 01 dengan ketua RT nya Yahya, namun secara resmi saya tidak mendapatkan laporan terkait kejadian itu. Saya mengethui kejadian itu lewat info dari teman saya yang berada di Desa Sungai Bengkal melalui telpon. Kemudian anak saya yang kuliah di Jambi pun mengutarkan pertanyaan terkait dengan kejadian yang di lakukan kafilah itu, menurut anak saya info kejadian tersebut diunggah melalui jejaring sosial (Facebook,red),” paparnya.
Selaku lurah saya belum mendapatkan laporan resmi terkait kejadian yang dilakukan oleh kafilah Tebo Ilir, jikapun benar terjadi. Sudah di selesaikan di tingkat Rukun Tentangga (RT),”papar lurah Pulau Temiang pada harian ini. (harianjambi.com)