Di dalam kubangan
Tuhan tunjukkan jalan Rahman dan Rahimnya
menyapa lewat tanda
menegur dengan kasih
membuka mata
memeka hati.
Pandang arif pandang bijak,
lafazkan :
” fabi ayyi aalaa’i robbika ? ”
Tiap jengkal jejak
di lorong – lorong hikmah
di sandarkan sesadarnya
bagi hidup,
di dalam kehidupan nyata.
Di perintahkannya untuk mulai kembali menghitung,
dari nol.
Di tamparnya hingga tersuruk dalam
ke kubangan hidup,
paling lumpur.
Agar aku nikmati
kelezatan di belai
kekhusukan bercumbu.
Lantas aku rajah dalam-dalam
dalam kenyataan hidup
dan kehidupan.
18-22-23