Berita KERINCI, Kerincitime.co.id – Ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci yang bertempat di SD 133 Desa Tanjung Pauh Hilir berubah duka. Seorang siswa yang hadir untuk memberikan semangat kepada rekan-rekannya saat bertanding, meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik di atas pentas, Rabu (11/2).
Keterangan yang dirangkum, korban M Hafiz, murid kelas III SD Negeri 16 Desa Tanjung Pauh Hilir, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, sebelum peristiwa naas yang merenggut nyawanya datang bersama rekan-rekan sekolah.
Korban kemudian naik ke atas panggung untuk memberikan dukungan kepada temannya yang sedang berlomba, namun tangannya memegang besi di pentas, dan sesaat kemudian langsung terjatuh ke bawah panggung.
Pengakuan sumber Tribun di lokasi, M Hafiz kemungkinan memegang besi pentas terdapat aliran listrik. Hal inilah yang membuat korban langsung terjatuh dari atas panggung. Sebelumnya, dua rekan Hafiz juga sempat tersengat arus listrik, namun cepat ditarik oleh orangtuanya.
Keluarga korban, Abdul Gani (36), mengakui bahwa M Hafiz meninggal setelah tersetrum listrik. “Saya tidak ada dilokasi saat kejadian itu. Saya datang ke rumah sakit setelah di hubungi keluarga,” ungkapnya.
Tokoh Masyarakat Tanjung Pauh, Lemi, mengatakan yang tersetrum sebenarnya bukan hanya M Hafiz saja, namun ada juga murid lainnya. Hanya saja yang parah adalah M Hafiz, sehingga meninggal dunia.
“Ada beberapa teman M Hafiz yang ikut tersetrum, tapi tidak sampai dibawa ke rumah sakit. Mereka tersetrum saat mengikuti acara di sekolah,” tutur Lemi. Lemi mengaku ikut berduka atas meninggalnya korban tersebut.
Kepsek SD 16, Daminar, ditemui Tribun di rumah sakit umum Mayjend HA Thalib Kerinci, mengakui seorang muridnya meninggal karena tersengat listrik, saat menghadiri O2SN di SD 133 Desa Tanjung Pauh Hilir.
“Hafiz tersetrum setelah pegang pentas. Kami tahu setelah dia terjatuh dari atas panggung,” ungkap Daminar. Dia menjawab pertanyaan Tribun sambil meneteskan air mata, karena tidak menyangka akan ditinggal pergi muridnya.
Disampaikannya, Rabu, merupakan hari terakhir dilaksanakannya O2SN tingkat Kecamatan, sehingga banyak murid yang datang memberikan dukungan kepada temannya yang ikut bertanding.
Usai terjatuh, majelis guru langsung membawa korban ke rumah sakit, untuk mendapatkan pertolongan. Namun sayang, Tuhan berhendak lain karena M Hafiz akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, pantauan Tribun di rumah sakit umum Mayjend HA Thalib Kerinci, keluarga korban masih terlihat syok, terutama ayah korban Helmizal. Dia tidak henti-hentinya menangis, melepas kepergian putera keduanya tersebut. (Tribunjambi)