Aktivitas Ilegal Drilling di Bajubang Masih Terus Berjalan
Kerincitime.co.id, Berita Muarabulian – Aktivitas pengeboran minyak secara ilegal atau ilegal drilling yang berada di Desa Pompa Air dan Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari masih terus berjalan. Meskipun saat ini dilakukan penertiban oleh aparat keamanan.
Berdasarkan pantauan jambiseru.com media partner kerincitime.co.id di lokasi, kegiatan tersebut dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi oleh para pelaku dari pantauan aparat keamanan yang berjaga.
Namun, beberapa pelaku kegiatan ilegal drilling tersebut dengan tanpa rasa takut melewati portal penjagaan milik Sub Kon Pertamina, PT Prakarsa Betung Meruap Senami Jambi (PBMSJ), dengan membawa galon memakai sepeda motor untuk membawa minyak keluar dari dalam Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Pertamina tersebut.
Bahkan, media ini berusaha ikut masuk ke dalam wilayah WKP PT PBMSJ tersebut. Namun, sebelumnya BIRU terlebih dahulu meminta izin kepada security yang berjaga di pos tersebut. “Silahkan masuk pak,” ujar security PT PBMSJ Sabtu (25/1/2020).
Setelah berhasil masuk ke dalam WKP PT PBMSJ tersebut, terlihat jelas kegiatan ilegal drilling berjalan seperti biasa tanpa ada gangguan.
“Kayak gini lah bang, jalan terus lah bang. Kalau mau lihat yang rame, abang datang sore sampai malam, pasti rame bang,” ujar Zik, warga sekitar yang bekerja melangsir hasil minyak ilegal tersebut.
Dikatakan Zik, saat ini sudah mulai sedikit susah dikarenakan razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Kalau sekarang sebenarnyo agak susah bang, main kucing-kucingan lah dengan aparat bang,” tuturnya.
“Sekarang sehari paling biso dapat tigo trip bang bawak minyaknyo, satu trip bawak ni keluar upahnyo seratus ribu bang,” tambahnya.
Diharapkan Zik, kegiatan ilegal drilling ini jangan sampai ditutup oleh pemerintah, karena masyarakat yang berada di wilayah tersebut sangat mengantungkan perekonomian dari hasil minyak bumi tersebut.
“Jangan sampai lah bang tutup, biso-biso kami dak makan bang. Kami disini bukan nyari kayo bang, cuma mau nyari makan,” sebutnya.
Dilanjutkan Zik, kalau memang mau menangkap pelaku ilegal drilling, tangkap bos besarnya jangan pekerja seperti masyarakat sekitar.
“Selama ini yang ditangkap hanya ‘kancil’ bang, sementara ‘gajah’ dengan bebas berkeliaran,” pungkasnya. (irw)