Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Ayah mediang Brigadir J, Samuel marah besar saat tahu ada pendeta yang memfitnah anaknya.
Samuel tidak terima saat anaknya, Brigadir J yang sudah meninggal masih difitnah oleh Pendeta Gilbert Lumoindong.
Ayah mendiang Brigadir J merasa terusik oleh ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong yang menyebut jika ucapan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi jujur.
Apa yang dikatakan Pendeta Gilbert Lumoindong ini benar-benar mengusik keluarga Brigadir J yang sebelumnya sudah mengatakan lelah dengan kasus yang tak kunjung selesai.
Seperti diketahui, Pendeta Gilbert Lumoindong tiba-tiba mengeluarkan pernyataan yang dinilai melukai perasaan keluarga Brigadir J.
Apa yang dikatakan Pendeta Gilbert Lumoindong kemudian menarik perhatian publik.
Pendeta Gilbert Lumoindong mengucapkan pernyataan yang terkesan membela Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Mendengar apa yang dikatakan Pendeta Gilbert Lumoindong, ayah mendiang Brigadir J langsung bereaksi keras.
Pendeta Gilbert Lumoindong awalnya mengatakan, siapapun bisa melakukan pelecehan.
Kemungkinan, kata Pendeta Gilbert Lumoindong, mendiang Brigadir J memang melecehkan Putri Candrawathi.
Ternyata ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong dinilai secara tidak langsung seperti mendukung Ferdy Sambo.
Hal itu kemudian membuat publik dan ayah mendiang Brigadir J geram atas ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong.
Setelah mendengar ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong, ayah mendiang Brigadir J mengaku tak heran ada pendeta yang sering memfitnah.
“Saya bilang sama dia. Pendeta Gilbert yang terhormat ini, setahu saya baru ini ada pendeta bisa memfitnah orang yang sudah meninggal (Brigadir J),” kata ayah mendiang Brigadir J, Samuel pada Selasa, 27 September 2022 lalu.
Diakui Samuel, dirinya syok saat pertama mendengar pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong.
Ayah mendiang Brigadir J mengaku mengetahui perkataan Pendeta Gilbert Lumoindong melalui YouTube.
Sontak, saat itu juga Samuel terkejut lantaran ada seorang pendeta yang membuat pernyataan seperti itu.
Seharusnya sebagai pendeta, sangat arif dan bijaksana tidak memihak siapapun dalam kasus ini.
“Saya lihat di YouTube. Dia (Pendeta Gilbert Lumoindong) bilang si Putri mengatakan jujur,” kata Samuel.
“Makanya dia mengatakan ‘Sebagai hamba Tuhan, kalau dia tidak beritakan kejujuran, dia berdosa’ Nah, omongan itu saya bantah. Langsung saya Whatsapp dia (Pendeta Gilbert Lumoindong),” kata Samuel.
Mengapa Brigadir J tidak dihabisi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Kawasan Saguling III, Jakarta Selatan?
Apa alasan Ferdy Sambo menggeser TKP eksekusi mati Brigadir J dari Saguling ke Duren Tiga Tiga, Jakarta Selatan.
Dua pertanyaan itu terjawab dari kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Hanya dalam hitungan menit saat semua tiba di Duren Tiga, suara rentetan tembakan membuat Brigadir J tersungkur.
Darah segar mengalir dari lubang-lubang bekas peluru yang menembus jasad malang Brigadir J.
Dari sana alasan Ferdy Sambo mangaku menembak Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan akhirnya terungkap.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, Ferdy Sambo bisa saja mengeksekusi Brigadir J di kediaman pribadi, Saguling.
Seperti diketahui jika kasus Brigadir J terus berkembang dan jadi sorotan publik. Bahkan media asing pun turut memberitakan bagaimana kejahatan Ferdy Sambo dalam mengeksekusi Brigadir J.
Banyak versi cerita di media sosial tentang alasan kenapa Duren Tiga dipilih jadi tempat eksekusi mati Brigadir J.
Namun, jika mengetahui alasan Ferdy Sambo habisi nyawa Brigadir J di rumah dinas, dari sana akan terungkap apakah semua direncanakan atau hanya spontan.
Dari diskusi yang disajikan kanal YouTube Refly Harun, Kamaruddin Simanjuntak menduga, Ferdy Sambo menggeser TKP pembunuhan dari Saguling ke Duren Tiga yakni rumah dinas Kadiv Propam.
Kamaruddin menduga, Ferdy Sambo bisa saja memberi perintah menembak Bharada E di Saguling.
Namun, setelah melihat uraian Kamaruddin Simanjuntak, Ferdy Sambo sengaja menggeser TKP penembakan agar kasus tersebut menjadi beban negara.
“Jadi, kenapa ini dilakukan (eksekusi Brigadir J) di rumah dinas? Supaya menjadi beban negara, kan begitu,” ucap Kamaruddin Simanjuntak, Minggu 25 September 2022 lalu.
Jika eksekusi Brigadir J dilakukan di rumah pribadi, dikatakan Kamaruddin nantinya akan di Police Line.
“Otomatis. Hal itu akan mengganggu aktivitas di rumah pribadi. Bisa terganggu, sebab menjadi lokasi pembunuhan,” kata Kamaruddin Simanjuntak.
Dari sana, dia melihat jika Ferdy Sambo yang merencanakan pergeseran TKP eksekusi dari Saguling ke Duren Tiga.
“Mangkanya lokasi pembunuhan Brigadir J itu di rumah dinas, agar menjadi beban pemerintah,” jelasnya lagi. (Irw)
Sumber: Suara.com