Pada bab terakhir tertera usiamu
kau dekap ayat-ayat yang menua
seperti bercerita
tentang juru warta yang menakwilkan sunyi
dengan riuh kafe, degup musik dan kilau blitz
semua menjelma tapak-tapak samar
jejak yang yang menyiluetkan ada-mu
Pada bab terakhir sungguh tertera usiamu
aku melihat ayat-ayat berjalan menuju senja
menjinjing kabar tentang juru warta yang memamah gelisah
riuh partai politik, rumah besar yang ramah
hingga putih baju ihram beraroma Arafah
semua membaur menegaskan ada-mu
Ya, semua kita adalah penunggu setia
kereta waktu perlahan menuju lazuardi
menaik turunkan harapan dan doa-doa
Imaji 1442 H.
Asro Almurtawi