Budayawan Desak Pemerintah fungsikan gedung empat jenis
Sungai Penuh. Para seniman dan budayawan dan kalangan aktifis kebudayaan mendesak agar Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh untuk segera memfungsikan gedung empat jenis yang hampir 6 tahun dibiarkan tidak berfungsi, pada hal  gedung monumental itu dibangun dengan menggunakan sisa dana penderitaan rakyat akibat gempa bumi tahun 1995.
           Hal ini disampaikan sejumlah tokoh seniman,budayawan yang mengikuti acara Temu Dialog Budaya alam Kerinci di aula  Gunung Raya Hotel Kerinci kamis 16/1 yang baru lalu.
           Gedung empat jenis yang berada berhadapan lansung dengan Markas Kodim 0417 Kerinci itu sejak amuk masa tahun 2008 yang lalu hingga saat ini dibiarkan menjadi bangunan tak bertuan,dan pada malam hari kerap menjadi tempat pertemuan kawula muda yang sedang kasmaran dan di mabuk cinta.
Direktur Eksekutif Bina Potensia /Budayawan penerima Pin Emas/Anugerah Kebudayaan Budhi VJ Rio Temenggung mendesak Bupati Kerinci H.Murasman,MM Walikota Sungai penuh Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA dan Mantan Bupati Kerinci H.Fauzi Siin untuk duduk bersama dengan melibatkan pihak legeslatif dan kaum 4 jenis dari Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci untuk segera menyelesaikan masalah bangunan gedung empat jenis termasuk sisa dana termasuk bunga deposito dana Gempa Bumi tahun 1995.
Saya kira pihak eksekutif dan legeslatif termasuk kaum empat jenis yang ada di dua daerah otonum yang bersaudara kandung itu perlu duduk bersama, mengingat sisa dana gempa dan bangunan gedung empat jenis itu adalah milik masyarakat se alam Kerinci yang pernah menderita karena musibah gempa tahun 1995.
Secara pribadi saya memiliki beberapa Opsi terhadap bangunan gedung kaum empat jenis termasuk sisa dana gempa bumi yang masih tersimpan pada salah satu Bank ternama d Kota Sunga Penuh, diantara opsi yang saya sarankan adalah- Melakukan Renovasi gedung empat jenis dengan menggunakan sebagian kecil bunga deposito sisa dana gempa untuk memperbaiki gedung empat jenis,dan setelah itu gedung empat jenis dijadikan sebagai bangunan monumental milik bersama masyarakat se alam Kerinci dan dapat di manfaatkan sebagai Sekretariat bersama kaum empat jenis Adat Kota Sungai Penuh dan kaum empat jenis Kabupaten Kerinci.
Opsi kedua, Bangunan gedung empat jenis yang rusak itu di renovasi dan setelah direnovasi diserahkan untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh kaum Empat Jenis Kota Sungai Penuh,dan sebagian Bunga  dari sisa dana gempa bumi 1995 dimanfaatkan untuk membangun gedung 4 jenis yang baru  untuk Kabupaten Kerinci, dan Total Saldo sisa dana Gempa Bumi 1995 termasuk Bunga yang tersisa di bagi dua,dengan perhitungan 50 % untuk Kabupaten Kerinci dan 50 % untuk Kota Sungai Penuh.
Opsi ketiga Total sisa dana Gempa termasuk bunga yang ada di bagi dua untuk Kerinci dan Sungai Penuh,sedangkan bangunan gedung empat jenis yang ada dilakukan renovasi dan dimanfaatkan sebagai gedung olah seni yang dapat dimanfaatkan secara bersama oleh para pemuda/sanggar sanggar seni se alam Kerinci manakala mereka akan melakukan pementasan dan kegiatan seni
Opsi ke empat sisa dana gempa termasuk bunga deposito dijadikan sebagai dana abadi umat yang dikelola oleh sebuah yayasan kebudayaan dan kemanusiaan yang dananya dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemaslahatan umat termasuk untuk menumbuh kembangkan dan merawat nilai nila budaya yang ada di bumi alam Kerinci atau dimanfaatkan sebagai modal dasar pembangunan Koperasi umat dalam rangka meningkatkan ekonomi rakyat kecil dan mengatasi maraknya Bank 47 dan Bank Israel yang kerap menjerat leher rakyat kecil
           Kalau kita mau jujur, hingga saat ini Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam hal ini SKPD terkait belum menunjukkan perhatian yang sungguh sungguh terhadap pembinaan seni dan budaya yang ada di alam Kerinci, biasanya mereka memanfaatkan sanggar sangar seni /kebudayaan untuk kepentingan sesaat, setelah dimanfaatkan mereka dibiarkan untuk tumbub berkembang dan berjalan seorang diri.
Andaikan saja gedung empat jenis itu di renovasi,saya kira para seniman/budayawan termasuk pemerintah tidak perlu lagi harus repot repot untuk menyewa auditorium hotel untuk melaksanakan pertunjukkan,seminar atau pertemuan,disamping biaya mahal dampak untuk masyarakat luas juga tidak maksimal,jadi apa salahnya jika gedung ini dimanfaatkan untuk kegiatan tersebut,dan sewa hotel untuk pertemuan dan pertunjukkan dapat dialihkan untuk biaya pemberdayaan dan pembinaan generasi muda atau sanggar seni.
Disisi lain saya melihat Pemerintah Kota Sungai Penuh masih menyewa ruko dan rumah rumah masyarakat untuk dijadikan kantor SKDP dengan sewa yang mahal,apa salahnya bangunan gedung empat jenis itu di manfaatkan /pinjam pakai untuk kantor SKPD dan sewa bisa juga dialihkan untuk renovasi kantor.
Atas nama Lembaga beberapa waktu yang lalu saya telah mengirim surat kepada Walikota Sungai Penuh dan Bupati Kerinci berserta DPRD Kota dan Kabupaten agar memperhatikan bangunan gedung empat jenis,dan saya juga pernah mengirimkan surat kepada Walikota dan Bupati agar menindak lanjuti hasil seminar adat yang intinya membangun bangunan Lembaga Kerapatan adat se Alam Kerinci di Hamparan Besar Tanah Rawang, akan tetapi hingga saat ini belum mendapat tanggapan,mungkin surat itu dianggap angin lalu dan dimasukkan ke tong sampah atau disimpan di dalam laci meja SKPD terkait.(Tim)