Di Gagas Kongres masyarakat Adat alam Kerinci
Sungai Penuh. Menyikapi kondisi gedung empat jenis yang terus dibiarkan merana karena tidak di fungsikan dan dibiarkan menjadi hancur, Lembaga Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha akan menggagas Kongres Masyarakat adat se Alam Kerinci.
Direktur Bina Potensia/ Penerima Pin Emas dan Anugerah Kebudayaan Tingkat Nasional Budhi VJ Rio Temenggung Tuo kepada wartawan media on line mengemukakan jika Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Pemerintah Kota Sungai Penuh tidak tanggap dalam menyelesaikan sisa dana gempa termasuk merenovasi bangunan gedung empat jenis
Dalam waktu dekat saya akan menggagas Kongres Masyarakat Adat se Alam Kerinci untuk membicarakan nasib sisa dana gempa 1995 dan nasib masa depan gedung empat jenis yang saat ini dibiarkan merana di tengah tengah deru dan derap pembangunan.
Gedung Empat Jenis termasuk sisa dana gempa dan bunga Deposito itu adalah milik segenap masyarakat se alam Kerinci,untuk apa dana di deposito ke bank, sementara bangunan gedung empat jenis dibiarkan merana dan menjadi monumen saksi bisu bekas luapan api kemarahan.
Banyak orang luar termasuk wisatawan yang bertanya kepada saya,mengapa bangunan gedung empat jenis ini rusak, dan mengapa dibiarkan hancur dan tidak dirawat?- jujur saja saya tidak tega untuk mengatakan yang sejujurnya tentang penyebab gedung itu rusak dan tidak dirawat,saya khawatir jika saya berkata sejujur jujurnya akan menimbulkan image yang tidak sedap “ Kata Budhi VJ Rio Temenggung”
Saya pernah mengirim surat kepada Bupati Kerinci,Walikota Sungai Penuh,DPRD Kota Sungai Penuh dan DPRD Kerinci agar memperhatikan nasib gedung empat jenis,tapi sampai kini jawabannya tak pernah terdengar.
Menurut aktifis bertubuh subur itu, pada Temu Dialog Budaya ia berniat untuk mempertanyakan sisa dana gempa termasuk nasib gedung empat jenis,akan tetapi pada acara Temu Dialog Budaya se alam Kerinci yang baru di gelar kamis 16/1-2014 yang lalu tak satupun Eksekutif.SKPD terkait yang datang pada acara dialog, mungkin mereka menganggap sudah tahu semua persoalan atau merasa tidak lagi memerlukan masukkan dari masyarakat banyak
Pada Temu Dialog Budaya se alam Kerinci semua pengurus Lembaga Kerapatan Adat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai penuh termasuk para tokoh tokoh budayawan dan seniman hadir tumpah ruah di aula Hotel Kerinci di Jalan Murad kota Sungai Penuh.
Pada acara itu dari Kota Sungai Penuh yang hadir hanya Asisten I M.Rasyid,S.Pd yang merangkap pelaksana tugas Kadis Budparpora.kehadirannya juga tidak jelas apakah mewakili Walikota atau mengatas namakan Kepala Dinas Budparpora Kota Sungai Penuh, Pejabat Tekhnis Kepala Bidang Kebudayaan Yefrison dan Kabid Pariwisata sampai acara berakhir acara tidak nongol di dalam ruangan,
Hal yang sama juga terlihat dengan tak satupun pejabat Dinas Pendidikan Kota yang hadir, Demikian juga dengan Dinas Budparpora Kabupaten Kerinci”Samo iyo bae” alias setali tiga uang,
Kedepan kita berharap agar Siapapun yang menjadi Bupati Kerinci termasuk Walikota Sungai Penuh agar mempertimbangkan unsur profesional dan kwalitas SDM dalam mengangkat pejabat,kita melihat banyak pejabat tekhnis yang tepat tapi diletakkan pada jabatan yang tidak tepat,Contoh Kepala Bidang Kebudayaan hanya mengurus tari menari,pada hal kebudayaan itu tidak hanya menari saja, begitu juga Kabid Pariwisata hanya mengurus tidak lebih dari 7 destinasi wisata,itupun sebagian besar di kelola pihak ketiga.
Sebaiknya Bidang bidang yang kurang kerjaan diturunkan eselonnya setingkat lebih rendah atau kalau perlu di likuidasi agar lebih ramping.
Insya Allah dalam waktu dekat saya akan Kejakarta dan Ke bandung menemui Ketua dan pengurus Masyarakat Peduli Kerinci(MPK) dan tokoh tokoh Kerinci di Jakarta ,saya akan coba untuk membuka ruang dialog,saya akan sampaikan beberapa persoalan termasuk masalah kebudayaan,masalah rumah empat jenis dan sisa dana gempa,mudah mudahan setelah Pemilu tahun 2014 atau selambat lambatnya pada Hari Raya Idul Fitri mendatang saya akan undang tokoh tokoh se alam Kerinci untuk mendiskusikan beberapa hal terutama masalah Pendidikan dan Kebudayaan termasuk Pariwisata (Tim)