Berita Sungai Penuh, Kerincitime.co.id – Menjelang pendaftaran Calon Walikota oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Sungai Penuh,Partai Partai Politik mulai membuka penjaringan Calon Walikota Sungai Penuh, penjaringan ini merupakan momen penting bagi partai politik atau Calon Walikota untuk menentukan arah koalisi kedepan.
Secara matematik saat ini sosok Incumben merupakan sosok lawan tanding yang tangguh dan belum mampu disaingi oleh para calon kandidat lain yang masih tiarap,hanya dengan satu partai Incumben dipastikan akan melenggang kepentas Pilwako Desember yang akan datang?
Bagaimana dengan Kandidat lain? Pengamatan penulis sosok tokoh dari wilayah adat Depati Nan Bertujuh yang meliputi Kecamatan Sungai Penuh,Kecamatan Pondok Tinggi dan Kecamatan Sungai Penuh merupakan lawan tanding yang tangguh bagi Incumben,dengan catatan jika para tokoh dan masyarakat di wilayah itu memiliki satu tekat dalam arti kata mau bersatu dalam menentukan figur kandidat terbaik yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat yang ada di daerah ini.
Sejauh ini Sosok H.Herman Mukhtar,SE yang diharapkan mampu menyatukan masyarakat di daerah ini dipastikan tidak akan maju pada Pilwako mendatang, dan dari pengamatan saat ini sedikitnya ada 7 Kandidat di lingkungan wilayah adat Depati nan bertujuh yang ramai dibicarakan publik di Sungai Penuh.
Selain Drs. Hasvia,MTP dan Syafriadi,SH yang akrab dipanggil BS, muncul beberapa tokoh tokoh senior dan yunior yang cukup diperhitungkan masyarakat di wilayah adat Depati nan Bertujuh Sungai Penuh. Tokoh tokoh tersebut ialah Defitra Eka Jaya,S.Sos, Ir.Netres Ulfi, Ir.H.Amrizal Jufri,Drs.Joni Mardizal,MM, Fitra Helmi,SE ,Yos Adrino,SE , Irina Savitri Rusdi,Hardizal,S.Sos dan H.Yozerizal,S.Sos.MM.
Budhi VJ Rio Temenggung Direktur eksekutif Lembaga Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha/ penerima PIN Emas dan Anugerah Kebudayaan Tingkat Nasional dalam acara diskusi ringan bertajuk “Mencari sosok pemimpin Sungai Penuh yang Visioner” menyebutkan dimasa lalu Sungai Penuh dikenal sebagai suluh bindang alam Kerinci,dan akrab disebut Kiyai nan bertujuh, namun ibarat lentera suluh itu kian lama kian redup dan nyaris padam, masih untung di luar daerah sejumlah tokoh Sungai Penuh masih yang berkiprah di pentas Nasional dan Regional.
Tercatat sejumlah nama birokrat,teknorat dan cendekiawan berkiprah di luar daerah seperti DR.H.Rizal Djalil,MM, H.Herman Mukhtar,SE.Drs,Meirizal Meirad, Budi Isman,MA H.Husaini Kadir,SH,Dr,Husaini Ardy.Drs.Jonni Mardizal,MM,Ir.Netres Ulfi,Hartono,M.Si,dr H.Azwar Ardy dan puluhan akademisi yang tersebar disejumlah perguruan Tinggi seperti di ITB
Dimasa lalu sejumlah Perwira Tinggi Militer lahir di Sunga Penuh sebut saja misalnya Mayjen.H.A.Thalib, Laksmana Syofyan Huri,SH, Letnan Jenderal H.Chalid Karim Leo. Kolonel Thalat, Kolonel H.Syahminan, Sungai Penuh telah melahirkan banyak cendekiawan antara lain Prof.Dr.H.Yakub Isman,MA, Prof.DR,dr.H.Havid Ardy,Prof.DR.H.Amir Hakim Usman,MA, sejumlah tokoh ulama pembaharuan seperti KH.AR.Dayah, KH.Adnan Thaib, KH.Djanan Thaib Bakri, KH. Abdullah Ahmad merupakan sosok tokoh yang disegani tidak hanya di alam Kerinci bahkan dikenal luas di luar alam Kerinci.
Itu dulu, sekarang sebagian besar tokoh tokoh telah tiada, sebagian lain telah memasuki usia senja, sedangkan yang muda muda yang masih ada seakan akan kekurangan darah,irosnisnya ada segelintir oknum tokoh yang tak mau peduli dengan suluh bindang yang kian redup, buktinya setelah era H.Fauzi Siin Bupati Kerinci yang telah mengorbankan segenap kemampuan dan air mata untuk mendirikan Kota Sungai Penuh tidak ada lagi tokoh Sungai Penuh yang mampu berkokok nyaring,semuanya nyaris hilang ditelan gelombang kemajuan zaman. Dan saya kira saat ini masyarakat Sungai Penuh telah kehilangan simbol pemersatu
Bagi saya- semua tokoh tokoh potensial yang ada disetiap Kecamatan dalam Kota Sungai Penuh memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk tampil dalam memimpin Kota Sungai Penuh lima tahun kedepan, akan tetapi untuk memimpin Kota Sungai Penuh kedepan kita membutuhkan figur kepala daerah yang Visioner dan mau mengayomi segenap lapisan masyarakat, untuk menjadi Pemimpin Kota Sungai Penuh tidak hanya dibutuhkan pemimpin yang memiliki logika akal sehat dan estetika saja lebih dari itu kita juga membutuhkan sosok figur pemimpin yang memiliki etika dan mampu bertindak adil ,ibarat se ekor ayam,seorang pemimpin harus mampu menjadi induk ayam yang mampu melindungi semua anak anaknya,dan pada malam hari induk ayam tidak akan bertengger diatas tenggeran melainkan mengerami anak anaknya dibawah dengan kehangatan dan cinta kasih
Induk ayam tidak pernah ingkar janji, setiap pagi ia pasti keluar kandang untuk mencari makanan bagi anak anaknya, dan induk ayam tidak pernah mementingkan perutnya sendiri, ia lebih mementingkan kepentingan perut anak anaknya,sore hari ia pasti pulang ke kandang bersama anak anaknya dan tak pernah ada induk ayam yang mau meninggalkan anak anaknya dalam dinginnya malam, dan kedepan saya kira dibutuhkan pemimpin dengan type Induk ayam, hanya “ayam sayur “yang mementingkan dirinya sendiri.(Rio)