KerinciPilkada

Dinilai Sebagai Caleg Potensial, Ini Profil Mensediar

Kerincitime.ci.id, Berita Kerinci – Keputusan mencalonkan diri sebagai Calon Anggota DPRD Kerinci bisa disebut sebagai sesuatu yang mengejutkan. Setelah hampir sepuluh tahun menepi dari dunia politik, saat ini Mensediar terdaftar sebagai Calon Anggota Legislatif DPRD Kerinci dari Partai Kebangkitan Bangsa, Daerah Pemilihan Kerinci 3 dengan nomor urut 1.

Mensediar bukanlah nama yang asing bagi sejumlah kalangan masyarakat Kerinci, apalagi kalangan pemuda, aktivis, birokrat dan politisi. Tokoh muda ini dikenal sebagai aktivis yang kritis dan berani. Sejumlah jabatan di organisasi mahasiswa dan kepemudaan pernah diembannya, baik di level daerah, maupun di tingkat nasional.

Keberanian dan sikap kritisnyanya sudah sangat teruji. Diantaranya saat ia memimp;in demonstrasi kompensasi TNKS dengan menduduki Kantor Gubernur Jambi selama dua minggu bersama puluhan warga  pada tahun 2001. Ia bersama rekan aktivis lainnya berhasil memberikan kompensasi lahan transmigrasi bagi puluhan warga korban TNKS.

Baca juga:  Penyaluran BLT Desa Baru Sungai Abu Disoal

Selain itu, ia juga populer dengan lembaga Petisi Lima, sebuah lembaga yang paling terang-terangan mengkiritisi pemerintahan Bupati Fauzi Siin.

Meski lama tak terdengar di dunia politik, nama Mensediar justeru semakin berkibar di dunia pemberdayaan masyarakat.

Ia pernah tercatat sebagai Fasilitator Kecamatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, bahkan hingga mencapai posisi Spesialis Komunikasi, Edukasi, dan Informasi di tingkat propinsi. Terakhir, ia tercatat sebagai salah tenaga ahli pada Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa.

Didunia organisasi, Mensediar dinilai cukup matang. Ia merupakan aktivis mahasiswa dengan sejumlah pengalaman. Saat ini, ia menjabat Majelis Pertimbangan Karang Taruna Kabupaten Kerinci.

Baca juga:  Pungli! 3 Juru Parkir Aroma Peco Kerinci Ditangkap Polisi

Mantan wartawan sejumlah media ini telah memutuskan mundur dari posisinya sebagai tenaga ahli pemberdayaan masyarakat. Keputusan yang diambil ini dinilai banyak kalangan penuh dengan resiko.

“Kembali ke politik merupakan panggilan jiwa saya.  Saya sangat prihatin dengan  ketiidakadilan yang dialami masyarakat di beberapa wilayah. Pembangunan terkesan hanya dinikmati oleh wilayah tertentu,” kata mantan Gubernur Mahasiswa FKIP UNJA ini. (ist)

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button