Kerincitime, Jakarta – Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia  Drs.Hartono Laras,M.Si didampingi Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Marsali ,SH, Rabu 11/12-2013 di ruang kerjanya jalan Salemba Raya Nomor 28 Jakarta Pusat menerima kunjungan Direktur Eksekutif Kopsad Budhi VJ Rio Temenggung Tuo.
Dalam kunjungan silaturahmi itu Budhi VJ Rio Temenggung juga melaporkan berbagai program pembinaan dan pemberdayaan komunitas adat terpencil (suku anak dalam) di sejumlah lokasi di pedalaman Propinsi Jambi termasuk program CSR yang dilakukan oleh PT.Kresna Duta Agro Inco (PT.SMART.Tbk) Jakarta yang telah membantu pembangunan 17 unit rumah dan 1 unit lembaga pendidikan PAUD SAD tradisional di kawasan desa Mentawak kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin.
Dalam laporannya kepada Dirjen Pemberdayaan Sosial RI, aktifis bertubuh subur itu juga melaporkan sejumlah kegiatan pendampingan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh para RelawanKopsad.
Menariknya Budhi VJ Rio Temenggung juga menyampaikan informasi tentang seorang putra Suku Anak Dalam dari kawasan Makekal Tanah Garo yang berhasil menyelesaikan pendidikan SMA dan saat ini melanjutkan pendidikan ke perguruan Tinggi Negeri (UNJA) Program Studi PGSD.
Pemuda SAD Irman Jalil atau lebih dikenal dengan nama Besudut, merupakan orang rimba pertama di kawasan Makekal Tanah garo yang menjadi mu’alaf dan melanjutkan pendidikan hingga keperguruan tinggi Universitas negeri Jambi.
Sekitar 10 Tahun yang lalu Besudut bersama sahabatnya Ejam  didampingi Rahman Kanyak warga Rantau Panjang mendatangi LSM Kopsad,kedua bocah bocah rimba itu meminta Kopsad untuk memfasilitasi pengislaman mereka.
Bersama sama  aktifis Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Kohati Cabang Bangko kedua anak anak pedalaman Jambi itu di khitan lansung oleh Kepala Puskesmas Rantau Panjang yang saat itu di jabat dr. H.Mahmulsyah Munte, sedangkan acara pengislaman dilakukan di Masjid Rantau panjang disaksikan lansung oleh Wakil Bupati Merangin yang saat itu di jabat oleh Drs.H.Ubay Ali dan dihadiri sejumlah ulama,tokoh adat dan sejumlah Pejabat Kabupaten Merangin dan Kecamatan Tabir.
Belakangan karena rindu dengan hutan yang semakin tak rimbun lagi, dan karena panggilan sang pujaan hati, Pemuda SAD Ejam kembali masuk hutan menikah dengan pujaan hatrinya dan kembali melangun di hutan TNB 12 ,sementara Besudut alias Irman Djalil tetap di luar hutan melanjutkan pendidikan hingga SMA dan pada tahun 2013 Besudut berhasil menjadi pemuda SAD pertama yang memasuki perguruan Tinggi-Universitas Negeri Jambi
Budhi VJ Rio Temenggung juga melaporkan ada 2 orang tokoh (Temenggung) SAD yang paling berpengaruh di kawasan TNB 12 yang telah menunaikan ibadah Haji, kedua mantan temenggung itu ialah Temenggung Birin alias Helmi dan Temenggung Tarib alias Muhamad Jailani,kedua tokoh SAD itu saat ini bersamakerabatnya bermukim secara tetap di pemukiman SAD Bukit Suban dan pemukiman SAD Pematang Kabau yang dibangun oleh Kopsad dengan bantuan Menteri PDT RI , Menteri Sosiaal dan PT.Kresna Duta Agro Indo ( PT/SAMART.Tbk) Jakarta.
Dirjen Pemberdayaan Sosial Drs.Hartono Laras,M.Si menyambut baik dan memberikan apresiasi yang sungguh sungguh kepada Kopsad yang telah membantu Pemerintah dalam membina suku anak dalam di PropinsiJambi.
Hartono Laras berharap agar upaya yang telah dilakukan oleh kopsad untuk terus didukung,dan hartono laras berharapagar perusahaan perusahaan perkebunan yang ada di sekitar pemukiman SAD untukmemberikan kepedulian dengan menyalurkan dan CSR.
Masalah Suku anak dalam merupakan masalah sosial yang harus diselesaikan secara bersama dengan melibatkan semua pihak terutama masyarakat sekitar,pengusaha pengusaha yang ada di sekitar pemukiman SAD termasuk Pemerintah Daerah.( Budhi.VJ)