Dokter Heru H Oenteng Sebut Tak Perlu Takut Berhubungan Intim Saat Wabah Corona
Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Dokter spesilasi andrologi dan seksologi Heru H Oenteng mengatakan suami istri tak perlu takut untuk berhubungan intim saat wabah virus corona.
Pasalnya, berhubungan intim tidak bisa menularkan langsung virus corona. Seperti yang diketahui, Covid-19 ditularkan melalui air liur.
“Aman kalau sama pasangan resminya,” ujar Heru seperti dikutip Suara.com, Selasa (7/4/2020).
Dia mengatakan jika suami istri sama-sama melakukan work from home (WFH) dan tidak berpergian serta tak terpapar virus corona, mereka tak perlu takut melakukan aktivitas intim itu.
“Kalau suami istri hidup serumah sama-sama WFH, tidak kena papar yang lalin ngapain takut? Kalau ketulran ya bisa saja terjadi, bukan saat hubungan seksual saja,” imbuhnya.
Ulama Arab
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, ulama Arab Saudi menyampaikan pandangannya mengenai adab berhubungan suami istri di tengah wabah virus corona atau Covid-19. Disampaikan dalam forum tanya jawab di televisi Arab Saudi bahwa menolak ajak suami berhubungan intim boleh dilakukan dalam upaya mematuhi physical distancing.
Hal ini disampaikan ulama terkemuka Arab Saudi, Sheikh Abdullah al-Mutlaq. Menurutnya kekhawatiran penularan Covid-19 bisa menjadi pembenar seorang istri menolak berhubungan intim dengan suami.
Pernyataan ini disampaikan berawal dari seorang perempuan yang menanyakan hukum tersebut. Saat ini salah satu pencegah penularan virus corona adalah menerapkan physical distancing, sebagaimana instruksi negara.
Kemudian timbul pertanyaan lainnya, apakah seorang istri membolehkan menyerahkan hak-haknya kepada istri kedua, karena takut tertular Covid-19. “Iya, bisa,” ujar ulama tersebut yang sekaligus menjadi penasihat pengadilan kerajaan Arab Saudi.
Kehadiran Sheikh Abdullah al-Mutlaq di media untuk mengajak umat mematuhi aturan kerajaan di masa kritis ini merupakan sebuah terobosan baru. Tak hanya, Sheikh Abdullah al-Mutlaq, ulama-ulama lain pun diminta melakukan hal serupa. Para pemuka agama diminta menyampaikan kampanye pencegahan corona melalui khotbah atau ceramah. (Irw)