JambiKerinciSungai Penuh

Dua Nikmat yang Dapat Membuat Manusia Merugi

Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Manusia hidup di dunia ini dengan banyak nikmat di dalamnya, seperti nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang. Namun, kedua nikmat inilah yang kebanyakan manusia merugi di dalamnya.

Manusia akan merugi karena tidak bisa memanfaatkan nikmat sehat dan nikmat waktu senggang itu dengan baik. Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya, Rasulullah Saw bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia merugi di dalamnya, yaitu sehat dan waktu luang.”  (HR Bukhari 6412).

Dikutip dari buku Oase Iman karya Abdul Hamid Al-Bilali, Ibnu Baththal menjelaskan bahwa makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidak akan berada dalam waktu luang sampai ia tercukupi dan badannya sehat. Maka, barang siapa mendapatkan hal itu hendaknya bersemangat agar tidak rugi dengan meninggalkan syukur atas nikmat yang diberikan kepadanya, dan di antara bentuk  syukur kepada Allah adalah dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Baca juga:  Puluhan Ribu Warga Memadati Kampanye Akbar AZ-FER di Lapangan Merdeka

“Barang siapa yang lalai atas hal itu, maka ia merugi,” jelas Ibnu Baththal.

Sedangkan Ibnu al-Jauzi dalam kitab Fathul Bari mengatakan, adakalanya manusia sehat namun tidak memiliki waktu luang karena kesibukannya mencari penghidupan dan kadang ia berkecukupan tapi tidak sehat. Maka, menurut Ibnu al-Jauzi, jika terkumpul keduanya namun dikalahkan oleh rasa malas untuk menjalankan ketataan, maka ia merugi.

Hal itu karena dunia adalah ladang akhirat, di dalamnya perniagaan yang labanya akan terlihat di akhirat. Maka, barang siapa menggunakan waktu luang dan masa sehatnya dalam ketaatan kepada Allah, ia akan maghbuth, yaitu menjadi orang yang membuat orang lain iri tanpa mengharap nikmat lenyap dari orang tersebut.

Baca juga:  Politisi Kecam Eks Pejabat Pendukung Paslon HTK yang Lecehkan Profesi Petani

“Dan barang siapa yang menggunakannya dalam kemaksiatan kepada Allah, maka ia maghbun (merugi),” katanya dikutip dari kitab Fathul Bari. (Irw)

Sumber: Republika.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button