Geopark Merangin Jambi Menyapa Dunia
Tim yang beranggotaan 5 orang di pandu sejumla Aktifis Pencinta Lingkungan HAMPA Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap menyusuri sejumlah kawasan Geopark dan arung Jeram di Desa Air Batu dan Desa Biuku Tanjung, hasil kunjungan di rangkum dalam sejumlah tulisan.Pagi Selasa 24 Desember 2013 langit cerah dan awan putih menghiasi langit kota Bangko,beberapa orang penjual durian dan duku tampak menggelar dagangan di kawasan pasar bawah Bangko, biasanya setiap menjelang akhir tahun mulai bulan september hingga bulan januari Pasar tradisonal di Kota Bangko dan disejumlah sentra sentra penghasil buah buahan dibanjiri buah-buahan khas Kabupaten Merangin,mulai Buah Durian, Cempedak,Nangko,Duku,bidaro ,dan buah rambutan serta buah manggis ramai dipasarkan oleh para pedagang.
Selasa pagi itu sebuah kenderaan Dinas Fanther BH 31 FZ yang diawaki Zulfendi,S.Pd.MM Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Budparpora Kabupaten Merangin dengan pelan memasuki ruas jalan Desa Merkeh menuju desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin, mobil fanther melaju perlahan di jalan beraspal dan berliku.
Menjelang memasuki desa kenderaan berjalan perlahan menapaki jalan tanah yang baru diberi pengerasan,disepanjang kiri kanan jalan menuju ujung desa Sungai Batu tampak perkebunan karet dan kelapa sawit yang dikelola secara pribadi oleh masyarakat. dan disejumlah lokasi terdapat hamparan kebun duku,durian dan kebun manggis.
Hampir 45 menit menempuh perjalan dari Bangko ibu Kota Kabupaten Merangin,Kenderaan dinas yang dikenderaai Zulfendi,S.Pd.MM Kepala Bidang Kebudayaan berhenti tepat di depan galery/musium mini Geopark yang dikelola angota Himpas.
Di Galery/Musium mini Geopark rombongan beristirahat sambil menyaksikan benda benda l tanaman dan hewan purba yang telah menjadi fosil,didalam bangunan rumah yang dijadikan galery ini terdapat beberapa buah perahu karet yang digunakan oleh peserta lomba Arung Jeram yang diselenggarakan pertengahan Desember 2013 yang lalu, sebuah perahu karet tampak kempes tertusuk batu cadas.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Budparpora Kabupaten Merangin Zulefendi,S.Pd.MM didampingi stafnya Komiji kepada Budayawan Nasional /Penerima PIN emas dan Anugerah Kebudayaan tahun 2013 Budhi VJ Rio Temenggung dalam diskusi.dialog singkat bersama Nurul Anggraini Pratiwi Mahasiswi STKS Bandung ,Aditya Maha Putra,S.Pd. sejumlah anggota aktifis organisasi pencinta Alam Hampa dipimpin Syamsul Huda mengemukakan bahwa Kabupaten Merangin merupakan satu dari 11 Kabupaten/kota yang ada di propinsi Jambi,memiliki potensi pariwisata seni dan budaya yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan daerah daerah tujuan wisata di Propinsi Jambi.
Kabupaten yang memiliki moto Bumi Tali Undang Tambang Teliti ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata terbaik di propinsi Jambi setelah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh
Konon pada masa prasejarah dan masa sejarah Kabupaten Merangin merupakan satu kesatuan dengan budaya masyarakat Kerinci,daerah ini dulu disebut kerinci rendah.
Peradaban dan kebudayaan Bumi Tali Undang Tambang Teliti memiliki kesamaan dengan bumi Sakti Alam Kerinci, pada masa lalu daerah ini merupakan bagian dari kebudayaan Proto Melayu atau melayu tua.
Dikabupaten Merangin banyak terdapat tinggalan tingalan sejarah masa lampau .bahkan di daerah ini terdapat Taman Bumi yang dikenal dengan istilah Geo Park.
Salah satu contoh Geo Park yang ada disepanjang sungai batang Merangin adalah ditemukannya Fosil Flora yang telah berumur ratusan jutaan tahun, Flora Jambi adalah salah satu situs geologi yang mengandung fosil flora yang sangat tua di Indonesia bahkan di asia tenggara,umur fosil flora jambi ini adalah Assilian (Perem awal) yakni berusia lebih 300 juta 350 Juta tahun.
Dalam Diskusi singkat bersama Zulefendi,S.Pd.MM Kepala Bidang Kebudayaan, Pariwisata,Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin, bersama Budhi VJ Rio Temenggung Budayawan Nasional Daerah Jambi, Komiji Staf Bidang Budparpora Merangin,Syamsul Huda Ketua Himpas Desa Air Batu Merangin ,Aditya Maha Putra,S.Pd dan Nurul Anggraini Pratiwi Mahasiswi STKS Bandung disebutkan bahwa sesuai dengan hasil penelitian para pakar /tim ahli menyebutkan bahwa Geopark (Taman Bumi) merupakan suatu konsep menajemen pengembangan kawasan secara berkelanjutan,
Pengembangan kawasan ini memadu-serasikan tiga keragaman alam yaitu keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity) dengan tujuan untuk pembangunan serta pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada asas perlindungan (konservasi) terhadap tiga keragaman tersebut. keragaman geologi (geodiversity) yang dapat dimanfaaatkna dalam geopark merupakan warisan geologi yang mempunyai nilai ilmiah (pengetahuan), jarang memiliki pembanding ditempat lain, serta mempunyai nilai estetika dalam berbagai skala.
Nilai-nilai tersebut menyatu membentuk kawasan yang unik sebagai tempat kunjungan dan objek rekreasi alam-budaya, serta berfungsi sebagai kawasan warisan geologi yang mempunyai arti lindung dan sebagai situs pengembangan ilmu pengetahan kebumian.
Provinsi Jambi meliputi kawasan Merangin secara geografis terletak di tengah pulau Sumatera. Provinsi ini sebelah berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah timur dengan selat berhala, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu.
Kondisi geografis yang cukup strategis di antara Provinsi disekitarnya membuat peran Provinsi Jambi cukup penting terlebih lagi dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah. Salah satu sumber daya alam yang sangat bernilai terdapat di Kabupaten Merangin dengan ditemukannya beberapa potensi keragaman geologi, disepanjang aliran sungai Merangin dan Sungai Mengkarang.
Potensi-potensi tersebut, mencakup fosil flora dan fauna Jambi berumur 250-290 juta tahun (Zaman Perem Akhir). Fosil flora Jambi tersebut terekam pada batuan gunung api bersisipan sedimen laut (batu gamping, serpih gampingan).
Sementara itu didalam sedimen batuan tersebut ditemukan kandungan fosil fusulina, krinoid, amonit, dan brakhiopoda yang berumur perem awal tengah yakni sekitar 290 juta tahun yang lalu.
Selain itu terdapat fosil tumbuhan, yang berupa batang kayu terkesikkan berukuran raksasa berumur Tersier-kuarter awal. Berdasarkan hasil penelitian pada koleksi fosil flora Jambi yang dilakukan oleh Badan Geologi yang bekerjasama dengan para ahli dari Belanda (Geological Research Institute-Naturalis Leiden, The Netherlands) mengindikasikan bahwa pada zaman Paleozoitikum Mintakat Sumatra Barat (west Sumatera Block) dihuni oleh fauna air hangat dan flora tropis Jambi yang berkaitan dengan Flora Cathaysia. “Taman Botani Purba”
Kawasan Sungai Mengkarang-Merangin waktu itu merupakan daratan berhutan tropis. Hal ini dibuktikan oleh kehadiran fosil tumbuhan berupa batang pohon yang sudah membatu dan fosil daun Macralethopretis sp, Cordaites sp, Calamites sp, Pecopteris sp, Lepidodendron, dna lain-lain. Fosil batang pohon Araucaryoxillon yang terawetkan masih berada paa posisi tumbuh (in-situ). Situs geologi ini merupakan yang terbaik di Asia. “Fosil Flora Jambi” adalah salah satu keragaman geologi Pulau Sumatera dan Indonesia yang sangat penting, karena fosil flora yang dikandungnya merupakn flora tertua di Asia Tenggara dan sebagai Fauna penghubung antara Provinsi Flora Cathhaysian dan Euramerican. Seperti diketahui, fosil flora Cina Utara sedikit lebih muda dari “Flora Jambi”, sehingga dapat disimpulkan, bahwa “Flora Jambi” merupakan inti titik penyebaran Flora (Botanical nucleus) ke berbagai arah.
Pengamatan penulis disepajang zona inti Geopark di daerah Desa Air Batu hingga Teluk Wang dan dikawasan Biuku Tanjung merupakan daerah aliran sungan Batang Merangin yang memiliki pesona alam yang menawan, Sungai Batang Merangin yang berhulu di Danau Kerinci banyak terdapat riam riam yang sangat cocok di kembangkan untuk wisata exstrem “Arung Jeram” berkelas dunia.(BJ-Adi-Nrl)