Berita Bangko, Kerincitime.co.id – Pemerintah saat ini ingin mengangkat kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lahan lahan baru melalui salah satunya program cetak sawah. Seperti halnya dikabupaten Merangin, tahun 2013 ratusan hektar tanah dibuka melalui program cetak sawah baru ini.
Sementara di Pamenang Selatan, program ini dilaksanakan di desa Tambang Emas. Saat itu perencanaannya seluas 45 hektar, namun sampai program berakhir ternyata hanya sekitar 24 hektar yang berhasil dikerjakan. Dari 24 hektar tersebut, saat ini terbagi 2 kelompok tani yang berjumlah 64 petani.
Dan pada bulan lalu kelompok tani tersebut mendapatkan bantuan 2 unit handtractor dari Kementerian Pertanian lanjutan dari program cetak sawah tersebut, namun saat alat bantuan tersebut tiba kelompok tani tersebut diminta menyiapkan dana sebesar Rp 4 juta perunitnya, bila tidak alat tersebut tidak bisa diambil.
Hal ini seperti disampaikan Mayar salah satu petani sawah didesa Tambang Emas, dia mengatakan bila kelompoknya mendapat bantuan handtractor namun harus menebus Rp 4 juta.
“Benar kita menebus sekitar Rp 4 juta untuk handtractor ini, kami tidak tahu uang ini untuk siapa, yang jelas kita menyerahkan uang ini kepada pak Pargito yang merupakan koordinator cetak sawah diwilayah kami. Untuk kelompok kami kebetulan ada uang kas kita gunakan uang kas untuk menebus alat tersebut dan dijemput di Margoyoso, bahkan ini ada bantuan lagi mesin air dan harus menebus Rp 3 juta itu kata Pargito”jelas Mayar
Hal senada juga diungkapkan salah satu petani lainnya yang enggan disebut namanya, dia mengatakan bila dirinya iuran Rp 200 ribu untuk menebys handtractor.
“Ya, saya iuran Rp 200 ribu. Dikelompok saya jumlahnya 30 orang, uang tersebut selain untuk menebus handtractor, untuk transport penjemputan dan selebihnya untuk dana kas. Memang saat mau menebus handtractor kelompok kami tidak ada uang sehingga harus minjam emas 3 mayam, setelah dijual uangnya digunakan untuk menebus alat tersebut”terang bapak dua anak ini.
Sementara itu Pargito koordinator cetak sawah saat dikonfirmasi melalui telepon menampik semua tuduhan petani tersebut, menurut Pargito tidak ada pungutan sama sekali.
“Tidak yang dipungut, silahkan bapak tanya langsung ke petani atau ketua kelompoknya, kalau ada yang ngomong siapa orangnya, yang jelas tidak ada pungutan”jelas Pargito saat dihubungi via telepon kemarin.(abi)