Kerincitime.co.id, Berita Jambi – Pemungutan suara Pilkada Serentak 9 Desember 2020, sudah dilaksanakan. Penghitungan suara cepat atau quick count menjadi trend beberapa tahun terakhir. Termasuk pada Pilkada Jambi ini.
Sejumlah lembaga survey melaksanakan penghitungan cepat untuk tiga Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi. Lembaga Survei Indonesia (LSI), Charta Politika, serta Puspoll juga melaksanakan quick count. Hasilnya pu beragam.
Puspoll, hingga penghitungan cepat pada saat suara masuk mencapai 98 persen, menempatkan Cek Endra (CE) – Ratu Munawaroh di posisi teratas. Perolehan suaranya, beda tipis di atas pasangan Al Haris – Abdullah Sani.
Pada total data masuk sebanyak 98 persen, posisi Paslon nomor urut 2 CE – Ratu memperoleh suara 38,53 persen. Kemudian disusul Al Haris – Abdullah Sani 37,02 persen. Sementara, pasangan nomor urut 02 Fachrori Umar – Syafril Nursal, memperoleh suara sebanyak 24,61 persen.
Sementara itu, dari penghitungan cepat LSI pada saat data masuk sudah 94,5 persen, Al Haris – Sani menjadi pasangan terunggul dengan perolehan suara 39,21 persen, disusul CE – Ratu sebanyak 36,21 persen. Sementara pasangan Fachrori Umar – Syafril Nursal memperoleh 24,58 persen suara.
Dari Charta Politika, pada saat data masuk sudah 99 persen, menempatkan CE – Ratu di posisi terunggul, dengan 37,95 persen. Kemudian disusul Al Haris – Abdullah Sani sebanyak 36,99 persen, dan Fachrori – Syafril 25,06 persen.
Cek Endra ketika diwawancara mengenai hasil hitung cepat tersebut mengatakan ini adalah indikasi kemenangan. Namun, tetap saja harus menunggu hasil resmi dari KPU.
“Kita tetap kooperatif, tidak bereforia terhadap pemenangan dini, jaga pleno-pleno, pastikan suara yang diperoleh tidak berubah,” katanya. CE mengatakan, yang mengunggulkan kemenangan CE – Ratu, tidak hanya satu lembaga survey saja. Sehingga dirinya optimis kemenangan itu bisa diraih. “Sambil menunggu sidang-sidang pleno,” ujarnya.
Sementara itu, Ansori Hasan, Juru Bicara Al Haris – Abdullah Sani mengatakan, pihaknya unggul di penghitungan cepat versi LSI, dengan selisih perolehan suara 3 persen dibanding CE – Ratu.
“Ini seperti keinginan masyarakat Provinsi Jambi. LSI kita tau sendiri lah, teruji dan terpercaya,” katanya. Namun demikian, pihaknya tetap menunggu hasil resmi dari KPU. Pleno-pleno yang dilaksanakan oleh KPU, menjadi pedoman utama.
“Pesan Wo Haris, intinya semua tetap harus menahan diri. Tetap kawal prosesnya sampai pengumuman nanti. Lalu, tetap jaga kondisi Provinsi Jambi tetap kondusif,” katanya.
Al Haris sendiri mengatakan bahwa Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah, telah menyampaikan selamat. “Alhamdulillah sahabat saya sudah menghubungi. Semoga pleno KPU juga sesuai dengan hasil quick count LSI,” ujar Al Haris, yang masih berada di Bangko lewat sambungan telepon, pukul 18.30 kemarin.
Terpisah, Direktur Media Al Haris-Abdullah Sani, Musri Nauli, mengucapkan terima kasih atas kerja seluruh tim dan keluarga besar Al Haris-Abdullah Sani atas kemenangan berdasar quick count LSI ini. “Selisih sampai 3 persen di quick count LSI. Alhamdulillah,” kata dia.
Meski begitu, sesuai petunjuk Al Haris dan Abdullah Sani, semua diminta tidak euforia. “Kita negara hukum. Jadi harus nunggu pleno KPU. Tunggu saja, ya,” tutupnya.
Sementara itu, Noviardi Ferzi, Direktur Media Center Fachrori Umar- Syafril Nursal tidak berkomentar banyak mengenai hasil penghitungan cepat ini. Dia mengatakan, saat ini tim sedang melakukan penghitungan internal. “Saat ini mohon maaf ya, belum bisa memberikan keterangan banyak. Kami masih melaksanakan penghitungan internal. Kan banyak, C1 yang dikumpulkan dari seluruh wilayah Provinsi Jambi,” katanya.
Terpisah, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo, yang memantau pelaksanaan Pilkada serentak 2020 dari Kabupaten Kerinci, meminta paslon dan tim sukses untuk menahan diri.
“Saya imbau kepada para paslon dan tim sukses paslon untuk menunggu hasil pengitungan resmi dari KPU, tidak da arak-arakan massa,” kata nya. Begitu juga paslon yang dinyatakan tertinggal suaranya hasil hitung cepat, agar menunggu penghitungan resmi KPU.
Mantan Dirtipidsiber Bareskrim Polri ini mengingatkan komitmen paslon yang sebelumnya siap menerima apapun hasil dari KPU. “Bila mana nanti ada yang tidak puas dengan hasil pilkada ini, kan sudah ada jalurnya yakni melalui Mahkamah Konstitusi,” tegas Alumni Akpol 1993 ini.
Komisioner KPU Provinsi Jambi Apnizal, mengatakan partisipasi pemilih di lima kabupaten/kota yang juga menggelar Pilkada kemungkinan bisa memenuhi target. “Kemudian untuk yang enam daerah lainnya, kemungkinan agak bergeser turun sedikit dari target,” katanya. Terkait dengan hasil kontestasi politik paling bergensi di Provinsi Jambi ini, hasil pastinya akan dilakukan rekapitulasi di tingkatan berjenjang.
“Hasil quick count hanya menampilkan hasil sementara. Masyarakat harus bersabar, tunggu hasil real countnya,” tegasnya. Saat ini, kata Apnizal, logistik Pilgub Jambi di tingkat TPS yang berada di Desa atau kelurahan sudah muali bergeser ke tingkat kecamatan untuk tahapan rekapitulasi suara selanjutnya.
“Besok (hari ini, red) sudah mulai rekapituasi penghitungan suara tingkat kecamatan hingga 14 Desember,” jelasnya. Setelah dilakukan rekapitulasi suara tingkat kecamatan, maka akan dilanjutkan dengan rekapituasi suara tingkat kabupaten/kota sejak 10 Desember hingga 16 Desember 2020.
“Finalnya hasil akhir Pilgub Jambi yaitu pleno rekapitulasi suara tingkat provinsi Jambi 16 Desember sampai 20 Desember,” tuturnya. Sementara untuk penetapan pasangan calon terpilih, akan menunggu masa untuk mengajukan sengketa. “Penerapannya tunggu kalau ada sengketa,” tukasnya. (Irw)
Sumber: Jambiindenpendent.co.id