HOT NEWS

Malaysia Ingin Jemput 118 Warganya di Pesantren Temboro Magetan

Kerincitime.co.id, Berita Magetan – Pemerintah Malaysia melalui wakil dubes bersama tim dari pendidikan, keagamaan dan kepolisian mendatangi Pemprov Jatim untuk berkoordinasi terkait upaya pemulangan ratusan santri Ponpes Temboro Magetan asal Malaysia. Upaya tersebut dilakukan setelah sebelumnya diketahui ada 43 santri Temboro yang pulang lebih awal terdeteksi positif covid-19 di Malaysia.

Ketua gugus tracing Satgas Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso membenarkan bahwa perwakilan pemerintah Malaysia telah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait upaya pemulangan (evakuasi) sebanyak 118 santri asal Malaysia yang masih tinggal di Ponpes Temboro Magetan.

“Pemerintah Malaysia ingin para santri bisa dievakuasi ke Malaysia. Kami juga sudah melakukan Rapid Test sebanyak 118 santri Temboro asal Malaysia, hasilnya sebanyak 14 orang yang reaktif atau positif Rapid Test sehingga dilakukan test lanjutan berupa Swab atau PCR, tapi hasilnya belum keluar,” terang dr Kohar di gedung negara Grahadi Surabaya, Jumat (24/4/2020) malam kemaren.

Baca juga:  Puluhan Ribu Warga Memadati Kampanye Akbar AZ-FER di Lapangan Merdeka

Sejak beberapa hari sebelumnya, tim tracing Covid-19 Jatim dan Magetan telah melaksanakan rapid test terhadap ratusan santri yang masih berada di Pesantren Al-Fatah. Mereka berasal dari beberapa daerah dan beberapa negara, 118 santri di antaranya dari Malaysia.

Diketahui, 14 dari 118 santri Malaysia itu hasilnya reaktif atau positif berdasarkan rapid test.

Ke-14 santri yang reaktif langsung dilakukan isolasi selama 14 hari ke depan. Pemprov Jatim akan menerapkan swab terhadap mereka untuk menjalani tes PCR. Kalau hasilnya positif, mereka harus menjalani isolasi.

“Kalau ternyata positif, ya, harus kami amankan dulu, karena kalau positif nanti dibawa (pulang) ada penularan. Kecuali ada manuver khusus (proses pemulangannya),” kata Kohar.

Baca juga:  Monadi-Murison Raih Dukungan Tokoh Besar

Adapun sisanya, 104 santri, kemungkinan bisa dilakukan evakuasi dan pemulangan ke Malaysia. Namun, lanjut Kohar, kendati hasil rapid test-nya tidak reaktif, perlu dilakukan pendalaman lagi karena bukan berarti tidak terpapar virus.  “Masih perlu diobservasi selama 14 hari,” ujar Kohar.

Pemerintah Malaysia, lanjut Kohar, sudah menyiapkan pesawat khusus untuk mengevakuasi 104 orang warganya dari Ponpes Al-Fatah, Temboro. Kalau terjadi kesepakatan, Pemprov yang menyediakan angkutan menuju bandara.

Pesantren Al Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, jadi sorotan setelah 43 santri asal Malaysia terkonfirmasi positif terjangkit Corona setelah mereka pulang dan tiba di Malaysia. Segera setelah itu, Gugus Tugas Covid-19 Magetan mengisolasi kawasan sekitar pesantren. Sekira lima ribu santri yang ada di sana secara bertahap di-rapid test, dikutip dari laman Indopolitika.com. (Irw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button