Muaro Jambi

Tebing Longsor Meluas, Puluhan Rumah Terancam Ambruk

Kerincitime.co.id, Berita Muaro Jambi – Warga Desa Pulau Kayu Aro Kecamatan Sekernan Muarojambi dicekam rasa was-was. Mereka khawatir lantaran tebing di bibir sungai sepanjang daerah aliran sungai (DAS) di desa mereka kembali terjadi longsor.

Bahkan, longsor yang terjadi kian meluas dari sebelumnya dan mulai merambah ke daratan.

Pantauan Brito.id media partner Kerincitime.co.id, Rabu (11/12/19) kemaren pagi, tanah retak dan mulai mengarah ke rumah-rumah warga. Bahkan pada salah satu titik tebing sungai, sekitar sepekan lalu amblas dan kini dipasang garis polisi agar warga tak mendekati areal ini.

“Was-was bang takut rumah kami milu (ikut) ke bawah dibawa longsor,” kata Yeni, salah satu warga Desa Pulau Kayu Aro yang rumahnya berada sekitar 3 meter dari bibir sungai Rabu (11/12/19) kemaren.

Yeni mengaku sepanjang malam tak bisa tidur nyenyak. Ia dan keluarga takut serta khawatir. Mereka pun berjaga-jaga jika sewaktu-waktu longsor kembali terjadi dan mengancam keselamatannya terutama saat musim hujan seperti saat ini.

“Pasrah lah bang mau kayak mana lagi. Mudah-mudahan pemerintah perhatian dan memberi solusi untuk kami-kami ni,” ujar Yeni.

Pihak pemerintah desa pun tak tinggal diam. Mereka mengaku telah melakukan berbagai langkah, salah satunya mengimbau agar warga yang dekat dengan tebing lebih berhati-hati dan jika memang dimungkinkan agar bisa pindah sementara ke tempat yang lebih aman.

“Perihal ini juga sudah kami laporkan ke Pemkab Muarojambi,” kata Kades Pulau Kayu Aro Hikmah.

Hikmah pun memaparkan akibat tanah amblas tersebut, puluhan rumah dan satu bangunan sekolah di desa mereka terancam longsor. Siswa pun terpaksa diungsikan sementara ke bangunan sekolah TPA desa setempat.

Hikmah bilang, berdasarkan data yang dimiliki desa total rumah yang terancam longsor di sepanjang daerah aliran sungai di desa ini jumlahnya mencapai lima puluh unit.

“Hampir 50 unit(rumah yang terancam longsor). Tak hanya puluhan rumah, di tempat ini juga terdapat satu bangunan sekolah madrasah sore yang ikut terancam longsor bahkan dinding bagian belakang sekolah ini terlihat sudah ambruk akibat tanah yang terus mengalami gerusan,” papar Hikmah.

Perihal keadaan sekolah tersebut, lanjut Hikmah, pemerintah desa sejak dua bulan lalu terpaksa memindahkan sementara kegiatan belajar mengajar ke salah satu sekolah TPA desa setempat.

Untuk diketahui jauh sebelumnya di tempat ini pernah dibangun turap penyangga tebing untuk menjaga kelabilan tanah dari longsor. namun diduga akibat kualitasnya yang rendah bangunan turap kini terkesan mubadzir dan tidak berfungsi maksimal.

“Mudah-mudahan pemerintah bisa kembali membangun turap yang lebih kokoh agar longsor tidak kembali meluas,” kata dia. (Irw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button