Mencuat, Jual Beli Bangku Masuk SMA
Kerincitime.co.id, Berita Sungai Penuh – Provinsi Jambi lakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan sistim online, meskipun langkah ini bagus namun di satu sisi juga mendapat padangan negatif.
Pasalnya siswa yang tidak terjaring di sekolah-sekolah favorit tentu akan tetap berupaya untuk masuk di Sekolah Favorit tersebut, meskipun sudah dinyatakan tidak lulus dalam sistim aplikasi penerimaan siswa baru secara online.
Jalan masuk lewat belakang (illegal) sepertinya mulai hangat dibicarakan di Kota Sungai Penuh, jalan masuk tersebut dengan modus jual beli bangku (biaya masuk illegal).
Ini bisa terjadi dikarenakan orang tua memaksakan diri untuk tetap masuk di sekolah favorit karena desakan anak-anaknya, padahal daya tampung sekolah tersebut sudah terpenuhi, namun disisi lain, pihak sekolah juga memanfaatkan peluang ini.
“jual beli bangku, atau masuk dibelakang dengan bayar sejumlah uang ini sudah terjadi sejak tahun lalu” ungkap Anggi salah seorang warga kepada kerincitime.co.id.
Tidak banyaknya memang lulusan SMP bisa diterima di sekolah negeri. Orangtua anaknya tidak lulus di sekolah negeri atau favorit, sebaiknya tidak memaksakan diri. Sebab daya tampung sekolah negeri memang terbatas.
Setelah PPDB resmi diumumkan, pihak sekolah sering menambah daya tampung dengan cara menambah ruang kelas. Sebab, jika terjadi penambahan ruang kelas, akan muncul isu-isu jual bangku.
“Harga satu bangku saja bisa mencapai Rp. 3 juta hingga Rp. 5 juta, ini harus menjadi perhatian” ungkapnya. (red)