Menilik Jejak Jalinan Kerajaan Dharmasraya dan Kampung Tua Tanjung Tanah
Oleh : Suhardiman Rusdi
Peristiwa bersejarah yang dalam bahasa adat disebut “membentang yang tergulung mengumpulkan yang tercecer mendekatkan yang jauh”. Jalinan Kekerabatan antara kerajaan Malayu Darmasaraya dan kampung Tua Tanjung Tanah-Kerinci , Jalinan itu terjumpa dalam Naskah Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah, yang digedang-gedang sebagai naskah Melayu tertua di dunia.
Sakian ta bunyinya atnya titah maharaja daremmaseraya. Yatna-yatna sidang mahatmya saisi bumi kurinci, silunju[r] kurinci. Samasta likitang kuja ali dipati, di wasèban di bumi palimbang, di hadapan paduka seri maharaja daremmaseraya.
Terjermahannya : Demikianlah bunyinya titah Maharaja Dharmasraya, diperhatikan dengan seksama oleh sidang mahatmia (Sidang Agung) se-isi Bumi Kerinci sepanjang Kerinci. Semuanya ditulis sendiri oleh Kuja Ali Dipati di Paseban di Bumi Palimbang, di hadapan Paduka Sri Maharaja Dharmasraya.
Dua kali kata Dharmasraya tertulis dalam naskah beraksara Pasca Pallawa itu yang akhirnya dikenal dengan nama kitab undang-undang tanjung tanah naskah Melayu tertua di dunia.
Casparis mengatakan hingga akhir abad ke 13 Ibu kota Kerajaan Malayu di Muara Jambi yang di pindahkan ke Sungai Langsat atau tepatnya di kawasan situs Padang Roco di Dharmasraya.
Mengapa ibu kota kerajaan malayu berpindah Menurut Kuzok kerena terjadi Pola perdagangan berubah dan Jambi tidak lagi menguasai perdagangan di Malaka, dia hanya menjadi pemain kecil. Selain masalah ekonomi ada pula faktor keamanan dari desas-desus penguasaan Kublai Khan yang membuat khawatir kerajaan di Asia.
kebijakan pemindahan ibu kota Melayu ke Dharmasraya semakin ke ulu, bukan tanpa sebab Dharmasraya dipilih. Letaknya dianggap lebih aman.
Lalu pertanyaannya ada apa..!!! antara kerajaan Dharmasraya dan Kampung Tua Tanjung Tanah dimasa lalu..??
Hubungan Kerajaan Dharmasraya dengan Kampung Tua Tanjung Tanah-Kerinci dapat dilihat dari Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah sangat jelas ada kesepakatan bersama para depati dari kerinci dan pihak kerajaan dharmasraya dalam pembuatan aturan hukum dan punya kedekatan tertentu.
Hal ini salah satunya perlu dijalin sistem kekerabatan dengan wilayah yang berdekatan agar persaudaraan antar kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Dharmasraya dan sekitarnya terjalin baik agar tidak saling mengganggu dalam hal keamanan.
Jika ingin ditilik lebih jauh Kebelakang kerajaan Dharmasraya dan Jambi ada hubungan. mulanya pusat kerajaan malayu itu berada di muaro jambi lalu berpindah di perbatasan jambi-sumbar (darmasraya) termasuk dengan kampong tua Tanjung Tanah (kerinci). Dikampug tua itulah tempat ditemukannya/ditaruhkan kitab undang undang untuk Mengatur Penduduk Kerinci Se-isi Bumi Kerinci..(AHR’S)