Padusi, Penantian 50 Tahun Tom Ibnur
Kerincitime.co.id, Jakarta – Panggung seni teater Indonesia masih memiliki nadi. Tidak lama lagi akan segera dipentaskan sebuah pementasan dramatari buah karya Tom Ibnur. Pria bernama asli Arison Ibnur ini merupakan salah seorang maestro tari tanah air.
Ia telah berkecimpung di dunia koreografer dan tari sejak kecil. Karya yang telah dihasilkan dari tangan dinginnya telah mencapai 300 karya tari yang sudah dipentaskan di berbagai festival dalam maupun luar negeri. Menurutnya, banyak pementasan drama tapi jarang ada yang mengangkat kisah dari legenda.
Ada banyak legenda berasal dari Minang yang mengisahkan tentang kehidupan perempuan. Tiga karya yang masing-masing berjudul Putri Bungsu & Malin Deman, Siti Jamilan & Lareh Simawang, serta kisah Sabai Nan Aluih & Rajo Nan Panjang akhirnya menjadi kisah yang diangkat dalam pementasan drama tari yang berjudul “Padusi.”
Ketiga legenda tersebut diambil karena cukup mewakili kekuatan perempuan dalam menghadapi tiga permasalahan yang berbeda, lahir dari tiga zaman dan latar berbeda, serta terbagi dalam tiga negeri yang berada di tanah Minangkabau.
Pementasan yang naskahnya digarap langsung oleh Nia Dinata ini bersanding dengan Rama Soeprapto sebagai sutradaranya. Rama mengungkapkan dalam pementasan kali ini ia akan menggunakan konsep minimalis dengan teknis visual.
Merangkul penulis naskah sekaliber Nia dan sutradara segaek Rama, pementasan ini lebih menjanjikan dengan menghadirkan pula jajaran pemain teater ternama tanah air seperti Sha Ine Febriyanti, Jajang c. Noer, Niniek L Karim, Marissa Anita, serta mendatangkan dua pemain teater dan beberapa penari dari Padang. “Ada sekitar 65 orang pemain yang terlibat dalam pementasan drama tari ini dan itu belum termasuk teknisi dan orang di belakang layar,” ungkap pria yang juga kerap disapa Datom.
Pementasan yang dicita-citakan guru besar di Institut Seni Indonesia Padang Panjang ini sudah ada sejak ia berusia 11 tahun. Kini menjelang usianya yang ke -61 pada 15 Mei 2013 nanti, merupakan genap 50 tahun mimpi yang diharapkan itu akan terwujud nyata.( TEMPO.CO)