InternasionalKerinciSungai PenuhTeknologi

Pasien ke Empat dan Tertua di Dunia Sembuh HIV

Kerincitime.co.id, Berita Kanada – Pasien HIV (human immunodeficiency virus) yang dinyatakan sembuh bertambah satu lagi, totalnya menjadi empat orang yang bebas dari virus mematikan itu. Pasien sembuh HIV keempat di dunia adalah pria berusia 66 tahun.

Pria yang juga menderita kanker leukemia itu mengidap HIV selama 31 tahun. Ia menjadi pasien HIV tertua di dunia yang dinyatakan sembuh.

Kabar kesembuhannya diumumkan di International AIDS Conference, Kanada, pada Jumat (22/7) lalu. Si pasien diberi julukan “City of Hope”.

“Ketika saya didiagnosis HIV pada 1988, seperti banyak orang lain, saya pikir itu adalah hukuman mati,” kata pasien yang identitas aslinya disembunyikan itu, seperti dikutip ScienceAlert.

“Saya tidak pernah berpikir saya akan hidup untuk melihat hari di mana saya tidak lagi memiliki HIV. Saya sangat bersyukur.”

– Pasien sembuh HIV keempat di dunia –

Pasien keempat sembuh dari HIV usai transplantasi sumsum tulang belakang

Pasien ini sembuh setelah transplantasi sumsum tulang belakang pada 2019 lalu. Ia menerima transplantasi tersebut yang sel puncanya ternyata memiliki mutasi langka dengan gen CCR5 hilang. Mutasi ini membuat seseorang imun terhadap HIV, dengan menutup jalan HIV menginfeksi sel darah putih.

Baca juga:  Dugaan ASN Terlibat Kampanye AL-AZHAR di Sungai Penuh

Kasusnya mirip dengan seorang pasien wanita asal New York, AS, yang dinyatakan sembuh HIV pada Februari awal tahun ini –diberi julukan “Pasien New York”. Mereka sama-sama didiagnosis dan menerima transplantasi sel punca. Wanita tersebut adalah pasien ketiga, sekaligus perempuan pertama yang sembuh HIV.

Kesembuhan Pasien New York melalui transplantasi sel punca tersebut merupakan kabar penting bagi komunitas ilmiah, karena menunjukkan luasnya peluang pengobatan HIV dari gender dan ras yang berbeda.

“Fakta bahwa dia adalah ras campuran, dan bahwa dia seorang perempuan, itu sangat penting secara ilmiah dan sangat penting dalam hal dampak komunitas,” kata Steven Deeks, pakar AIDS di University of California yang tidak terlibat dalam penelitian, kepada The New York Times.

Transplantasi sumsum tulang dengan mutasi CCR5

Sebelumnya, sudah ada dua pasien HIV berjenis kelamin laki-laki yang sembuh usai menjalani transplantasi sumsum tulang. Keduanya menerima transplantasi sumsum tulang dari donor yang membawa mutasi CCR5. Mutasi ini diidentifikasi hanya dimiliki pada sekitar 20.000 donor, yang sebagian besar adalah keturunan Eropa Utara.

Baca juga:  Puluhan Ribu Warga Memadati Kampanye Akbar AZ-FER di Lapangan Merdeka

Pasien pertama, yang disebut sebagai ‘Pasien Berlin’, dilaporkan sembuh dari HIV usai menjalani transplantasi sumsum tulang pada 2007. Pengumuman ini disampaikan para peneliti di Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections pada 2008. Pasien yang kemudian mengungkap namanya sebagai Timothy Ray Brown itu tetap bebas dari HIV selama 12 tahun, sampai ia meninggal karena kanker pada 2020 lalu.

Pada 2019, pasien lain yang disebut ‘Pasien London’ juga dilaporkan sembuh dari HIV setelah melalui transplantasi sumsum tulang. Laporan mengenai kesembuhan pasien dengan nama asli Adam Castillejo itu membenarkan bahwa kasus Brown bukanlah suatu kebetulan.

Meski demikian, karena transplantasi sumsum tulang menggantikan semua sistem kekebalan mereka, keduanya menderita efek samping yang merugikan. Salah satunya adalah penyakit cangkok versus penyakit inang, suatu kondisi dengan sel-sel donor menyerang tubuh penerima.

Brown bahkan hampir meninggal setelah transplantasi. Sedangkan Castillejo mengalami penurunan berat badan, mengalami gangguan pendengaran, dan berbagai infeksi lainnya.

Pasien HIV sembuh keempat di dunia beri harapan

Baca juga:  Puluhan Ribu Warga Memadati Kampanye Akbar AZ-FER di Lapangan Merdeka

Sebaliknya, Pasien New York tidak mengalami gangguan pasca-transplantasi dan dapat keluar dari rumah sakit 17 hari pasca-operasi. Peneliti menduga bahwa kombinasi darah tali pusat dan sel punca dari kerabatnya telah menyelamatkan Pasien New York dari banyak efek samping brutal.

Kesembuhan City of Hope atau pasien keempat memberi harapan kepada pengidap HIV yang sudah berumur sudah tua dan mengidap kanker.

“Hal pertama yang Anda lakukan dalam transplantasi sumsum tulang adalah Anda menghancurkan sistem kekebalan Anda sendiri untuk sementara,” kata Steven Deeks, pakar HIV dari University of California, San Francisco di AS, yang tidak terlibat dalam penelitian pasien sembuh HIV keempat ini, kepada AFP. “Anda tidak akan pernah melakukan ini jika Anda tidak menderita kanker.”

Sharon Lewin, presiden terpilih dari International AIDS Society yang mengadakan konferensi tersebut mengatakan, “Kita telah melihat beberapa kasus penyembuhan individu sebelumnya dan dua yang disajikan hari ini memberikan harapan berkelanjutan bagi orang yang hidup dengan HIV dan inspirasi bagi komunitas ilmiah.” (Irw)

Sumber: Kumparan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button