Kerincitime.co.id, Berita Jakarta – Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan penjelasan soal konser virtual penggalangan dana yang dia inisiasi, namun memicu keramaian setelahnya, karena pemenang lelang motor bertanda tangan Presiden Jokowi itu ternyata seorang buruh.
Padahal, Nuh mengaku sebagai pengusaha saat mengikuti lelang. Belakangan diketahui Nuh hanya buruh dan dia mengira mendapatkan hadiah motor.
Atas polemik itu, Bamsoet sebagai penanggung jawab akhirnya mengalihkan pemenang lelang itu kepada pelelang berikutnya saat acara berlangsung.
“Peminat motor listrik warna merah milik Presiden dan ditandatangani Presiden ini sangat banyak, mereka ingin memiliki motor dengan tanda tangan Presiden yang akan jadi kenang-kenangan dan koleksi pribadi, ini menurut penelepon peserta lelang,” ucap Bamsoet dalam jumpa pers di BNPB, Jakarta, Jumat (22/5).
“Bahkan ada yang bid di atas Rp 2,55 miliar setelah mendengar M Nuh yang mengaku pengusaha asal Jambi itu mundur,” lanjutnya.
Namun, Bamsoet dan panitia konsisten dengan urutan peserta lelang yaitu menawarkan kepada penawar tertinggi berikutnya. Dia adalah Warren Tanoesoedibjo.
“Sesuai aturan kita berikan pada penawar atau peserta lelang berikutnya di bawahnya,” lanjut Bamsoet.
Warren ternyata anak konglomerat Hary Tanoesoedibjo. Dia dan ayahnya hadir dalam jumpa pers tersebut untuk menerima motor yang dilelang.
“Kalau menurut saya, lelang ini tidak perlu dipermasalahkan lagi karena saya lihat panitia memang profesional dan terapkan prosedur yang benar. Ketika pemenang nomor satu itu gagal dan tidak bisa meneruskan, maka peminat di bawahnya dihubungi kepada panitia apakah mau match dengan harga lelang pertama,” ucap Hary Tanoe.
“Kebetulan Warren waktu itu ikut lelang dan angkanya tidak jauh dari pemenang pertama,” imbuhnya, dikutip dari laman Kumparan.com. (Irw)