Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Kekompakan pasangan Bupati dan Wakil Bupati dalam memimpin daerah kerap tidak bertahan lama. Kemesraan antara keduanya biasanya hanya bertahan selama enam bulan pertama pasca memenangkan pilkada.
Di banyak daerah, setelah satu tahun pemerintahan, konflik antara Bupati dan Wakil Bupati atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota sudah memanas. Bahkan, biasanya Wakil Bupati sudah menyusun kekuatan untuk melawan bupati di Pilkada selanjutnya.
Ada dua hal yang membuat hubungan Wabup dan Bupati di sebuah daerah memburuk. Pertama perebutan proyek yang paling banyak menjadikan hubungan kedua pemimpin itu tak harmonis. Kedua, terkait dengan penunjukan pejabat Kepala SKPD.
“Jadi hubungan bupati dan wabup itu tidak baik karena karena proyek dan saat penunjukan kepala dinas, jika Adirozal dan Ami Taher bisa kelola dua itu, pasti bisa langgeng, jika tidak terima saja kehancuran” kata Syafri warga kerinci kepada kerincitime.co.id.
Hubungan antara keduanya sudah mulai terlihat di enam bulan pertama. Saat itu, pemerintahan yang baru sudah bisa melakukan mutasi pejabat.
“Karena dua hal ini bupati dan wakil bupati kerap tidak sejalan” ungkapnya.
Adirozal dan Ami Taher harus memiliki komitmen pembagian tugas dan kewenangan. Meskipun pembagian tugas tersebut dalam aturan sudah jelas. (red)