Kerincitime.co.id, Berita Kerinci – Calon bupati Kerinci nomor urut 3 Monadi tak pernah lelah turun ketengah masyarakat. Jumat (11/10/2024), bersama istri tercintanya Novra Wenti menggunakan sepeda motor mereka menjalajahi wilayah Renah Pemetik salah satu wilayah pelosok yang ada di Kabupaten Kerinci.
Menempuh jalan yang belum diaspal dan penuh lubang, Monadi memboncenggi sang istri. Ini karena jalan menuju wilayah Renah Pemetik sulit dilalui menggunakan mobil.
Perjalanan di mulai pukul 10.00 WIB dari rumahnya yang ada di Siulak. Sebelum ke Renah Pemetik cabup yang terkenal merakyat ini terlebih dahulu ke Desa Pungut, Kecamatan Air Hangat Timur.
Di desa penghubung ini Monadi yang didampingi timnya istirahat untuk melaksanakan shalat jumat dan makan siang. Setelah selesai makan siang “pejuang petani” ini melanjutkan perjalan.
Jalan berkelok mendaki dan kadang berlumpur karena diguyur hujan tak membuat pria berkumis tipis ini patah semangat. Memakai mantel plastik tarikan gas motor trail yang digunakannya menerobos hujan yang turun. Ini semua dilakukan untuk mengatahui langsung kondisi wilayah Renah Pemetik.
Dalam perjalanan, cabup yang berpasangan dengan Murison ini singgah dibeberapa desa yang dilewatinya. Seperti silaturahmi dengan warga desa Pasir Jaya, Lubuk Tabun dan desa lainnya.
Tiba di Pasir Jaya sekira pukul 16.00 WIB sore, cabup nomor urut 3 ini mengelar dialog interaktif bersama warga.
Paling utama masyarakat setempat menginginkan agar jalan menuju desa mereka bisa diperbaiki. Sebab semenjak berakhirnya kepemimpinan bupati Murasman jalan ke Renah Pemetik tidak pernah diperhatikan lagi.
Melihat langsung kondisi jalan yang dilaluinya menggunakan sepeda motor, Monadi sangat tersentuh. Dirinya berkomitmen jika terpilih sebagai bupati nanti akan memperhatikan jalan wilayah Renah Pemetik ini.
Usai dari Pasir Jaya Monadi yang memboncenggi istrinya melanjutkan perjalanan ke Sungai Kuning. Biasanya untuk sampai ke wilayah Renah Pemetik dari Desa Pungut membutuhkan perjalanan 3 sampai 4 jam.
Namun kali ini Monadi dan rombongan baru tiba di Desa Sungai Kuning sekira pukul 20.00 Wib. Ini karena banyak desa yang disinggahi oleh Monadi dan istri.
Warga setiap desa yang Monadi singgahi begitu antusias menyambut calon bupati kebanggaan mereka.
Di Desa Sungai Kuning ini di rumah salah seorang warga Monadi dan rombongan bermalam. Tidur di desa ini juga merupakan salah satu program kerjanya jika terpilih nanti yang diberi nama “Bunga Desa”
Monadi mengatakan, program Bunga Desa ini untuk mengetahui kendala yang dihadapi pemerintah desa serta sinergitas masyarakat dalam pembangunan.
“Apa yang dilakukan pemerintah desa, masyarakat, apa keterampilan yang perlu diangkat kita bisa mengetahuinya,” paparnya.
Kedepan lanjutnya, jika terpilih mereka akan menjalankan program bermalam di Desa, sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa terserap cepat.
“Kalau seandainya terpilih nantinya, kita sudah memahami yaitu medan, persoalan dan ditindak lanjuti dengan tepat sasaran,” jelasnya.(red)