Kerincitime.co.id, JAMBI ‑ Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) berharap Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Kerinci selesai pada 2017. Sebelumnya proses pembangunan PLTA tersebut sempat terhenti pasalnya PLN minta kepada PT Bukaka Grup menambah kekuatan dari kekuatan 180 megawatt meningkat menjadi 350 megawatt.
Sejauh ini PLN maupun PT Bukaka belum sepakat mengenai harganya, dan seminggu lalu dirinya menghadap Direktur Utama PLN untuk mendesak agar bisa dilanjutkan. “Saya menghadap Dirut PLN mendesak ke PLN karena selama ini PLTA Kerinci mandek kegiatannya kenapa, waktu dulu peledakan terowongan masih spacenya 180 mega watt, nah sekarang PLN minta kepada perusahaan Ahmad Kalla (Bukaka) untuk meningkatkan bukan lagi 180 megawatt tapi 350 megawatt,” katanya, Selasa (30/7).
Perubahan tersebut menurutnya mesti terjadi perubahan desain dan meskipun itu sudah dilakukan di lapangan namun menurut perusahaan itu tidak bisa cepat. “Selama ini ada kemacetan penandatanganan MoU untuk menentukan harga itu belum jalan. Itu sebabnya saya menghadap Dirut PLN dan sudah ada kesepakatan beberapa hari yang lalu ditandatangani Ahmad Kalla disaksikan saya sebagai gubernur dan Jusuf Kalla sebagai komisaris perusahaan,” ucapnya.
“Saya harapkan itu dan pekerjaan itu makan waktu yang tidak sebentar antara 3‑4 tahun. Target 2017 baru selesai itu yang kita harapkan, yang penting bagi kita menjaga ketersediaan akan kebutuhan listrik,” tambah HBA.
Sebelumnya PT Bukaka Grup siap menginvestasikan dana Rp 9 triliun, untuk membangun Pembangkit PLTA di Kabupaten Kerinci rencana awal akan dibangun pembangkit listrik dengan kekuatan 180 megawatt, Untuk membangun pembangkit listrik tersebut, akan menghabiskan dana sebesar Rp 5 triliun.
Namun belakangan, PLN menginginkan tenaga yang dihasilkan jauh lebih besar, yakni mencapai 350 megawatt. Peningkatan kapasitas juga berimbas kepada kebutuhan dana yang lebih besar dibandingkan dengan rencana awal, yakni mencapai Rp 9 triliun, karena mesin, terowongan,
dan peralatan lainnya, juga harus lebih besar dibandingkan dengan yangsudah disiapkan.
PT Bukaka Grup sebelumnya mengaku siap menginvestasikan dana tersebut, dengan catatan sudah ada kejelasan kontrak dengan PLN. (dot/TRIBUNJAMBI.COM)