Kerincitime.co.id, Berita SUNGAI PENUH – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar Kodim 0417/Kerinci di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, kini menjadi sorotan sejumlah insan pers. Kegiatan yang sejatinya bertujuan mempererat sinergi antara TNI dan masyarakat ini justru menimbulkan polemik di kalangan awak media.
Sejumlah wartawan mengaku kecewa lantaran menilai pihak Kodim terkesan pilih-pilih media dalam pelibatan pemberitaan selama kegiatan TMMD berlangsung. Menurut mereka, hanya beberapa media tertentu yang diberi kesempatan untuk meliput dan diberi akses informasi terkait kegiatan tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, media yang dilibatkan dalam pemberitaan TMMD tersebut umumnya berasal dari kalangan wartawan yang telah memiliki sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) serta media yang telah terverifikasi Dewan Pers.
Sementara itu, wartawan yang belum memiliki sertifikat UKW merasa diabaikan dan tidak mendapatkan ruang yang sama untuk melaksanakan tugas jurnalistiknya.
Salah seorang wartawan lokal yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap selektif tersebut.
“Kami di lapangan ini sama-sama bekerja untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Tapi kalau hanya karena belum UKW lalu kami dianggap tidak layak dilibatkan, itu rasanya tidak adil. Apalagi banyak di antara kami yang sudah lama berkecimpung di dunia jurnalistik,” ujarnya dengan nada kecewa.
Ia menilai, kegiatan TMMD seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat hubungan baik antara TNI dan media, bukan justru menimbulkan sekat atau perbedaan perlakuan.
“Kalau TNI ingin membangun komunikasi yang kuat dengan masyarakat, maka media adalah jembatan utamanya. Jangan sampai jembatan itu justru disempitkan,” tambahnya.
Sementara itu, beberapa organisasi wartawan di Sungai Penuh juga mulai menyoroti hal tersebut. Mereka berharap Kodim 0417/Kerinci dapat bersikap lebih terbuka dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh jurnalis untuk meliput kegiatan TMMD.
“Kami tidak mempermasalahkan soal profesionalitas, tapi asas keadilan dan keterbukaan harus dijaga. Semua media, baik besar maupun kecil, memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada publik,” tegas salah satu pengurus organisasi wartawan setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kodim 0417/Kerinci belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan tersebut.
Efen salah seorang dari Kodim Kerinci saat dikonfirmasi tidak ada jawaban.
Brahma saat dikonfirmasi mengungkapkan langsung menghubungi Danunit.
Namun sejumlah wartawan berharap ke depan tidak ada lagi diskriminasi dalam pelibatan media pada setiap kegiatan TNI di daerah. (Red)